Arti Warna Kotoran Telinga Bagi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

- Editor

Rabu, 6 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pemeriksaan telinga. (Foto:Pelopor.id/Freepik)

Ilustrasi pemeriksaan telinga. (Foto:Pelopor.id/Freepik)

Pelopor.id | Jakarta – Kotoran telinga atau dikenal dengan istilah medis serumen, adalah kumpulan sel kulit mati, rambut, atau kotoran berada di bagian luar saluran telinga. Meskipun menjijikan, warna serumen bisa berubah-ubah yang menandakan kebersihan dan kesehatan telinga Anda. Kotoran tersebut berfungsi melumasi dan melindungi telinga dari bakteri atau serangga kecil yang masuk ke telinga. 

Saat telinga dibersihkan, warna serumen seringkali berubah-ubah. Kadang kuning, abu-abu, atau hitam. Lalu apa sebenarnya, arti warna kotoran pada telinga Anda? dr. Handri Irawan, MMRS menjelaskan, telinga secara alami menghasilkan zat lilin untuk mencegah zat asing penyebab infeksi masuk ke saluran telinga. Selama berhari-hari, zat lilin tersebut akan menumpuk bersamaan dengan sel kulit mati sehingga membentuk serumen.

“Ketika serumen semakin menumpuk, kotoran tersebut akan terdorong dengan sendirinya ke arah telinga luar untuk dikeluarkan. Jadi, jangan aneh jika suatu saat Anda mendapati serumen keluar sendiri dari telinga. Namun, serumen yang menumpuk sering kali membuat telinga Anda gatal,” cuit dokter Handri di akun Twitternya @drhandri dikutip Rabu, (06/07/2022)

“Anda pasti sangat ingin untuk mengeluarkan kotoran tersebut dengan berbagai alat, mulai dari cotton-bud, korek kuping plastik atau besi dan penyedot serumen. Namun, sebaiknya jangan lakukan hal tersebut karena dapat berakibat buruk untuk kesehatan telinga Anda,” sambungnya.

Apa saja tekstur dan warna kotoran telinga?

Warna kotoran telinga sangat bervariasi, tergantung kesehatan dan etnis seseorang. Namun umumnya, serumen akan berwarna kuning kecoklatan dan lengket atau kuning keabu-abuan dan kering. Suatu waktu serumen bisa berubah warna dari biasanya, yaitu berwarna merah atau hitam. Berikut penjelasan tekstur dan warna kotoran telinga yang perlu Anda ketahui:

  1. Warna kuning dan lunak

Kotoran yang terlihat berwarna kuning dan terasa lunak adalah serumen baru. Ini tidak menjadi masalah, selama kotoran tersebut tidak terlalu berair dan keluar dari saluran telinga Anda.

“Jika serumen ini diproduksi lebih banyak bahkan hampir menetes dari telinga, diikuti gejala lain yang membuat telinga tidak nyaman, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh infeksi telinga bagian tengah,” tegas dr. Handri.

Baca Juga :   Sri Mulyani Ajak WP Manfaatkan Program Pengungkapan Sukarela
  1. Warna coklat kehitaman dan kering

Kotoran telinga tidak langsung dikeluarkan dari tubuh. Kotoran tersebut akan mengendap dan terus menumpuk dengan sel kulit mati. Kotoran yang lama ini biasanya berwarna coklat kehitaman dan cenderung kering.

“Warna gelap tersebut berasal dari kotoran dan bakteri yang terperangkap di dalam telinga. Orang dewasa cenderung memiliki serumen yang berwarna lebih gelap serta keras,” ungkapnya.

dr. Handri Irawan, MMRS. (Foto:Pelopor.id/Twitter@drhandri)
dr. Handri Irawan, MMRS. (Foto:Pelopor.id/Twitter@drhandri)
  1. Warna kuning pucat dan kering

Menurut Handi Saat kotoran yang coklat mulai terdorong keluar, warnanya bisa berubah menjadi kuning pucat dan sangat kering, seperti serpihan kulit mengelupas. Namun, bisa juga tetap berwarna coklat tua.

“Perbedaan warna dari kotoran telinga ini dipengaruhi oleh etnis. Orang keturunan Kaukasia dan Afrika-Amerika, cenderung memiliki serumen yang lebih gelap warnanya dan lengket. Sementara orang asli Amerika dan keturunan Asia Timur, cenderung memiliki serumen yang kering dan tipis,” terang dr. Handri.

Baca Juga :   Sandiaga Uno: Target Misi Penjualan ke Australia Sebanyak 3,6 Juta Wisatawan

Namun, perlu Anda perhatikan jika serumen yang pucat tersebut diikuti gejala lain, seperti kulit cepat mengelupas atau muncul ruam kemerahan. Bisa jadi kondisi tersebut menandakan Anda memiliki penyakit eksim atau psoriasis.

  1. Warna kuning atau coklat disertai kemerahan

Adanya warna kemerahan pada serumen Anda, menandakan adanya luka. Kondisi ini bisa terjadi akibat gesekan yang terlalu kuat saat Anda membersihkan telinga atau mengalami cedera di sekitar telinga.

“Saat ini terjadi sebaiknya hentikan membersihkan telinga, sampai luka kering. Jika darah yang keluar cukup banyak, segera periksa ke dokter agar kondisi tidak makin memburuk,” sebut dr. Handri.

Baca Juga :   Brasil Cabut Larangan Terhadap Telegram Setelah Pavel Durov Lakukan ini
  1. Warna hitam

Kotoran telinga yang berwarna kehitaman menandakan bahwa kotoran yang menumpuk terlalu besar dan sulit untuk keluar. Produksi lilin telinga yang berlebihan ini biasanya terjadi ketika Anda merasa stres, cemas, atau ketakutan.

“Walaupun umumnya berwarna kuning atau cokelat, serumen bisa berwarna hitam pekat. Kondisi ini umum terjadi dan jarang menandakan kondisi serius. Berikut kondisi yang mungkin menyebabkan serumen berwarna hitam:

  • Usia lebih tua dan berjenis kelamin pria
  • Telinga tersumbat
Baca Juga :   Cara Membedakan Rhinitis dan Sinusitis

Cara membersihkan kotoran telinga

Dikutip dari Mayo Clinic, kotoran telinga sebenarnya tidak perlu dibersihkan menggunakan alat apapun. Serumen biasanya akan keluar dengan sendirinya. Namun, pilihan pengobatan mungkin berguna untuk mengatasi serumen yang menumpuk atau menyumbat telinga Anda.

  1. Pakai obat tetes telinga

Menggunakan jari atau cotton bud bukan cara yang bijak untuk mengatasi serumen yang menumpuk. Anda perlu obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Berbagai jenis obat tetes telinga dapat Anda temukan dengan mudah di apotek, seperti gliserin, hidrogen peroksida, peroksida, minyak zaitun, atau baby oil. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu teteskan 2 sampai 3 tetes obat ke dalam telinga. Tunggu beberapa saat, barulah telinga dibersihkan.

  1. Perawatan dokter

Jika obat tetes telinga tidak berhasil, segera periksa ke dokter THT. Dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan untuk menghilangkan serumen yang menumpuk, seperti:

  • Mengangkat serumen dengan alat kecil yang disebut kuret. Alat ini dirancang untuk mengikis kotoran keluar dari saluran telinga.
  • Mengisap serumen yang menumpuk dengan alat khusus yang bekerja seperti penyedot debu kecil.
  • Melakukan irigasi, yaitu memasukkan larutan garam ke dalam saluran telinga untuk melunakkan serumen sehingga mudah dikeluarkan. []
Baca Juga :   Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta Senin 31 Januari 2022
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Panduan Merawat Kulit Wajah Secara Alami
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Indonesia Perlu Capai 5 Parameter ini untuk Jadi Negara Maju
Erick Thohir Komentari Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus 1 Juta
Perpaduan Investasi Emas dan Karya Seni, Treasury Art Prize! Spot Menarik di Art Jakarta 2023

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB

Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030

Senin, 21 April 2025 - 22:18 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Sabtu, 19 April 2025 - 21:07 WIB

Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR

Sabtu, 19 April 2025 - 15:45 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 20:40 WIB

Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Berita Terbaru

Penyanyi solo, Marcello Tahitoe alias Ello. (Foto: Istimewa)

Musik

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:43 WIB