“Anda tidak perlu khawatir bila ingin disunat, karena prosedur ini tidak akan mempengaruhi kesuburan atau mengurangi kenikmatan Anda saat berhubungan seksual.”
Pelopor.id | Jakarta – Manfaat sunat bagi kesehatan tidaklah sedikit. Sunat, antara lain dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit menular seksual dan infeksi saluran kemih. Sunat sendiri adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Tak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi.
“Anda tidak perlu khawatir bila ingin disunat, karena prosedur ini tidak akan mempengaruhi kesuburan atau mengurangi kenikmatan Anda saat berhubungan seksual,” tutur dr. Handri Irawan, MMRS melalui akun Twitternya @drhandri dikutip Minggu, (10/07/2022).
Di Indonesia, proses ini umumnya dilakukan saat anak laki-laki memasuki usia sekolah dasar atau sekitar umur 6 sampai 10 tahun. Semakin tua usia anak laki-laki atau pria yang disunat, semakin bertambah juga risiko, tingkat kerumitan, dan lamanya proses penyembuhan.
Dilihat dari sisi medis, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika Anda menjalani prosedur sunat atau khitan, antara lain:
1. Mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis.
2. Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.
3. Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal.
4. Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.
5. Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan.
Setelah disunat, penis umumnya akan berwarna merah, memar, dan bengkak. Luka sunat pada bayi memerlukan waktu sekitar 10 hari untuk sembuh. Sedangkan luka sunat pada anak-anak dan pria dewasa memerlukan waktu setidaknya sebulan untuk sembuh.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan bagi orang yang baru disunat agar luka bisa cepat sembuh, yaitu:
1. Gunakan celana yang longgar atau sarung untuk menghindari gesekan dengan penis.
2. Rutin kontrol ke dokter untuk merawat luka dan selalu perhatikan kebersihan alat kelamin untuk menghindari infeksi.
3. Boleh mandi setelah diperbolehkan dokter, tetapi hindari mandi dengan cara berendam.
4. Konsumsi obat pereda sakit untuk mengurangi nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Terkadang, dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah sunat.
5. Hindari aktivitas atau olahraga berat, misalnya bersepeda, latihan beban, atau jogging. Untuk anak yang baru disunat, pastikan ia tidak terlalu banyak bermain atau bergerak terlebih dahulu.
6. Pria dewasa yang melakukan sunat tidak dianjurkan melakukan hubungan seksual selama sekitar 4 sampai 6 minggu atau hingga luka sunat sembuh sepenuhnya.
Sementara risiko sunat yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
1. Perdarahan, terutama pada pria yang memiliki gangguan pembekuan darah
2. Infeksi
3. Gangguan saluran kemih
4. Kulit kulup mungkin terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang
5. Sisa kulup dapat menempel kembali ke ujung penis
Segera menemui dokter atau pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat jika Anda mengalami hal-hal berikut setelah disunat:
1. Perdarahan sulit berhenti
2. Keluar cairan bernanah atau berbau busuk dari ujung penis
3. Proses buang air kecil masih terganggu hingga beberapa minggu setelah disunat
4. Penis masih terlihat bengkak 2 minggu setelah disunat
5. Demam
Demikian, semoga bermanfaat. []