Pelopor.id – Tesla digugat atas tudingan rasisme dan pelecehan di lingkungan kerja pabrik di California. Gugatan ini diajukan oleh badan hak sipil, California Department of Fair Employment and Housing yang mengaku telah menerima ratusan keluhan dari para pekerja di pabrik Tesla di California.
“Kami menemukan bukti bahwa pabrik Fremont Tesla adalah tempat kerja yang dipisahkan secara rasial di mana pekerja kulit hitam menjadi sasaran hinaan rasial dan diskriminasi dalam tugas pekerjaan, disiplin, gaji, dan promosi yang menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat,” tutur Direktur California Department of Fair Employment and Housing, Kevin Kish seperti dilansir dari CNN, Jumat (11/2/2022).
Ratusan keluhan itu dikumpulkan selama hampir 10 tahun. Dimana dalam gugatan dijelaskan bahwa para pekerja mendengar hinaan rasial sepanjang hari bahkan melihat grafiti rasis di toilet, tempat kerja, dan meja makan siang.
Sementara Tesla menyatakan pada Selasa (8/2/2022) bahwa mereka menentang semua bentuk diskriminasi dan pelecehan seraya mengatakan berkomitmen untuk menyediakan tempat kerja yang aman, hormat, adil dan inklusif.
- Masalah Pasokan Chip Bikin Tesla Kurangi Komponen Mobil Listrik Model 3
- Tesla Recall 53 Ribu Mobil Listrik Akibat Masalah Software FSD
Meski demikian, ini bukan satu-satunya kasus rasis yang menimpa Tesla. Gugatan ini juga sebelumnya telah diajukan juga oleh seorang pekerja wanita kulit hitam yang bekerja di pabrik Tesla di Lathrop, California. Dia bernama Kaylen Barker yang mengajukan gugatan pekan lalu menuduh Tesla mentolerir tindakan rasisme yang merajalela.
Perusahaan, yang dipimpin miliarder Elon Musk itu pada Desember 2021 lalu, juga berhadapan dengan gugatan enam wanita, yang menuduh budaya pelecehan seksual di pabrik dan fasilitas Tesla lainnya. []