Pelopor.id | Perusahaan properti asal Tiongkok, Evergrande Group, berjanji menyiapkan 39.000 unit properti pada bulan ini, sebagai kelanjutan pekerjaan konstruksi dengan Ketua Perusahaan Hui Ka Yan. Langkah ini termasuk kemajuan, dibanding kurang dari 10.000 unit di masing-masing tiga bulan sebelumnya.
Saat ini, Evergrande terbilang memiliki hutang terbesar di dunia, dengan kewajiban lebih dari USD 300 miliar. Mereka berjuang membayar kembali para pemegang obligasi, bank, pemasok, dan menjual rumah kepada pembeli.
Ketua Perusahaan Hui Ka Yan memastikan akan mendesak setiap karyawan di Evergrande untuk berjuang tanpa henti, sehingga penjualan dapat dilanjutkan dan hutang dilunasi.
“Kami harus berusaha keras untuk memastikan kami memenuhi target pengiriman 39.000 unit bulan ini,” ujar Ketua Perusahaan Hui Ka Yan, seperti dilansir dari Reuters.
Janji ini terkemuka sehari setelah regulator real estat Tiongkok menyatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa Pemerintah Tiongkok akan tegas mengatasi risiko yang berasal dari pengiriman properti yang terlambat.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah Tiongkok agak melonggarkan pembiayaan properti untuk mencegah hard landing sektor properti, namun belum membalikkan pembatasan properti yang dirancang untuk mengurangi leverage dan mencegah spekulasi. []
- Baca juga: Perbedaan Krisis Evergrande dengan Lehman Brothers
- Baca juga: Industri Baja Tiongkok Mulai Terdampak Kejatuhan Evergrande Group












