Kembali Menangkan Gugatan Partai Berkarya, Ini Profil Tommy Soeharto

- Editor

Kamis, 9 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Politikus Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. (Foto: Pelopor/Instagram @hputrasoeharto)

Politikus Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. (Foto: Pelopor/Instagram @hputrasoeharto)

Pelopor.id | Jakarta – Politikus Hutomo Mandala Putra, yang akrab disapa Tommy Soeharto, kembali dinyatakan menang melawan Menteri Hukum dan HAM terkait kepengurusan Partai Berkarya pada tingkat banding. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) menguatkan putusan sebelumnya, yaitu mencabut SK Kemenkumham soal kepengurusan Berkarya di bawah Ketua Umum Muchdi PR.

Konflik ini bermula dari acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Juli 2020, yang saat itu Tommy dinyatakan tidak lagi menjabat Ketua Umum Partai Berkarya. Akhirnya yang terpilih sebagai ketua umum baru adalah Muchdi PR, dan Badaruddin Andi sebagai Sekjen. 

Mereka pun mendaftarkan kepengurusannya ke Kemenkumham untuk mendapatkan legalitas. Namun Tommy yang merasa tak terima dengan keputusan itu, kemudian mengajukan gugatan ke PTUN Jakarta. Dan, hasilnya adalah gugatan kubu Tommy dikabulkan oleh pengadilan.

Baca juga: Profil Fahri Hamzah yang Menyebut Oposisi Penakut

Profil Tommy Soeharto 

Tommy lahir di Jakarta, pada 15 Juli 1962, dengan nama lengkap Hutomo Mandala Putra. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara, dari pasangan Soeharto dan Siti Hartinah. Ayahnya adalah seorang perwira tinggi Angkatan Darat, yang kemudian menjadi Presiden RI ke-2 selama 32 tahun.

Berkat bantuan ayahnya, Tommy menjadi sosok pengusaha papan atas dalam usia muda. Ia mendirikan sejumlah sektor bisnis dengan bendera Grup Humpuss, bergerak di bidang transportasi, perdagangan, konstruksi, properti, keuangan dan otomotif.

Pada tahun 1996, atas dasar ingin membangunan mobil nasional (mobnas), Tommy yang juga penggemar balapan, mendapat fasilitas khusus dari ayahnya yaitu Inpres Nomor 2 Tahun 1996 yang membebaskan pajak pada perusahaannya. Saat itu, ia memproduksi mobnas Timor, lewat PT Timor Putra Nasional, salah satu anak usaha Humpuss.

Baca juga: Profil Pengacara Haris Azhar yang Disomasi Menkomarves Luhut Pandjaitan

Baca Juga :   Profil Arteria Dahlan, Politikus yang Ribut dengan ‘Anak Jenderal’

Setelah reformasi 1998, kekuasaan Soeharto pun berakhir dan menjadikan fasilitas khusus bisnisnya ikut terhenti. Bahkan perusahaan mobnasnya pun tutup. 

Tidak hanya bisnis, kehidupan pribadi Tommy juga menjadi runyam. Rumah tangganya dengan Ardhia Pramesti Regita Cahyani alias Tata berujung kandas. Setelah menikah sejak 1997, mereka pun akhirnya resmi bercerai pada September 2006.

Sebelumnya, pada 26 Juli 2001, Tommy dijebloskan ke penjara atas kasus pembunuhan berencana terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Ia juga pernah berperkara soal kepemilikan senjata api, amunisi ilegal dan kasus sengaja melarikan diri. Tommy kemudian divonis 15 tahun penjara sejak 2002-2017 dan menjalani hukuman di LP Nusakambangan. 

Baca juga: Profil Farhat Abbas, Pengacara & Pendiri Partai Pandai

Namun keputusan Mahkamah Agung meringankan hukuman Tommy Soeharto menjadi 10 tahun dan ia juga mendapat berbagai remisi, sehingga ia bisa keluar lebih cepat pada tahun 2006 karena dibebaskan secara bersyarat, yang seharusnya bebas pada Oktober 2008.

Setelah bebas dari penjara, Tommy Soeharto mencoba membangun citranya kembali dengan bergabung ke Partai Golkar. Bahkan, pada 2009, ia mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, tapi gagal. Pada 2016, sempat muncul kabar bahwa Tommy akan kembali mengikuti pemilihan ketua umum Golkar, namun ternyata ia tidak ikut berpartisipasi. 

Sebagai gantinya, ia malah bergabung dengan Partai Berkarya yang baru terbentuk dan Tommy pun didaulat menjadi Ketua Umum DPP Partai Berkarya periode 2016-2021. Partai Berkarya adalah hasil penggabungan dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik atau Nasrep. Partai ini didirikan pada 15 Juli 2016, bertepatan dengan ulang tahun Tommy dan diakui oleh pemerintah sebagai parpol yang sah pada 17 Oktober 2016. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Biografi Pendiri Bank BCA, Sudono Salim
PPKM Level 3, Ganjil Genap di Kawasan Wisata Ditiadakan
Kapolri Ungkap Sederet Kasus Penghimpunan Dana Ilegal di 2021, Kerugiannya Capai Triliunan Rupiah
Profil Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden RI Ke-5
Nick Jonas dan Priyanka Chopra Sambut Anak Pertama Lewat Surogasi
Profil Sandiah Ibu Kasur yang Tampil di Google Doodle Hari Ini
Profil Lee Jeong Hoon, Pria Asal Korsel Jadi Aktor dan Presenter di Indonesia
Profil Arteria Dahlan, Politikus yang Ribut dengan ‘Anak Jenderal’

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 23:30 WIB

Berdayakan Warga, Huadi Group Support Buka Puasa Bersama

Senin, 18 Maret 2024 - 18:12 WIB

Meski Dalam Kawasan Industri, Sholat Jumat dan Lima Waktu Betul-betul Hikmah

Minggu, 10 Maret 2024 - 22:05 WIB

Sambut Bulan Suci Ramadan, Huadi Group Bantu Alat Kebersihan 14 Masjid di Papan Loe

Sabtu, 3 Februari 2024 - 19:18 WIB

PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Wajibkan Karyawan Sadar K3 Sebagai Tanggung Jawab

Jumat, 2 Februari 2024 - 19:13 WIB

Huadi Bantu Pasang Kubah Mesjid Jami Rahmat Desa Borong Loe

Kamis, 18 Januari 2024 - 22:10 WIB

Support Apel Siaga Bencana, Dandim 1410 Bantaeng: Terimakasih Huadi Group

Kamis, 18 Januari 2024 - 20:47 WIB

Ratusan Bibit Mangrove di Tanam Depan Jetty Huadi Group

Rabu, 29 November 2023 - 22:08 WIB

Kurangi Dampak Lingkungan, Huadi Group Gelar Penanaman Pohon

Berita Terbaru

Musisi Anov Blues One. (Foto: Istimewa)

Musik

Anov Blues One Buka 2025 Lewat Single Tukibul 25

Kamis, 23 Jan 2025 - 20:05 WIB