Pelopor.id | Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah terus menyerang oposisi di parlemen. Mengutip dari situs pribadinya, fahrihamzah.com, pada Jumat (03/09/2021), Fahri menuliskan ‘Oposisi Sekongkol, Rakyat yang Tawuran’. Isi tulisan itu mengkritik oposisi yang terlihat sangat lemah di parlemen sehingga membuat rakyat masih saja mengurusi politik, meski pemilu sudah selesai.
Menurut Fahri, politik harusnya normal kembali setelah masa kampanye sehingga ia meminta oposisi lebih galak dengan segala fasilitas yang sudah diberikan. Fahri bahkan bertanya-tanya di mana kerja oposisi saat ini. Sebelum tulisan di situsnya ini, ia juga pernah membuat tulisan seri dengan hashtag, OposisiPlangaPlongo dan OposisiPenakut.
Baca juga: Profil Anies Baswedan yang Sindir ‘Tetangga’ Soal Vaksinasi
Profil Fahri Hamzah
Fahri Hamzah lahir di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 10 Oktober 1971. Pendidikan level SD sampai SMA ditempuhnya di Sumbawa, yang kemudian dilanjutkan level pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Pada 1997, Fahri kembali melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan juga mengambil program Magister Ilmu Kebijakan Publik di Universitas Indonesia.
Nama Fahri Hamzah mulai dikenal publik saat reformasi bergulir. Aksinya menjadi sorotan media nasional dengan gayanya yang lantang dalam mengkritik. Ia aktif di berbagai kegiatan aksi untuk menurunkan rezim Orde Baru, masa Presiden Soeharto. Selain itu, Fahri Hamzah juga sempat mendeklarasikan organisasi mahasiswa Islam, dan sekaligus menjadi ketua umum pertama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Fahri Hamzah mengawali karier politiknya sebagai Staf Ahli MPR RI pada tahun 1999. Kemudian ia menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009. Kariernya pun semakin naik hingga menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2010-2015. Dan akhirnya Fahri menjabat Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 mewakili PKS.
Namun, Fahri Hamzah telah berpindah partai. Ia bersama sejumlah kader dari PKS, termasuk Anis Matta, membentuk partai baru dan Fahri menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora. []