Jepang Setop Sementara Vaksin Moderna, Kenapa?

- Editor

Kamis, 26 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vaksin Moderna. (Foto: Pelopor.id//unsplash/mufid-majnun)

Vaksin Moderna. (Foto: Pelopor.id//unsplash/mufid-majnun)

Pelopor.id | Jakarta – Takeda, Perusahaan farmasi yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin Covid-19 Moderna di Jepang, memutuskan untuk menghentikan penggunaan 1,6 juta vaksin tersebut di Negeri Matahari Terbit.

“Laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa zat asing telah ditemukan di dalam botol yang belum dibuka dari lot tertentu.”

Keputusan ini, setelah muncul laporan kontaminasi yang terjadi di beberapa lot vaksin Moderna. Kabarnya, ada zat asing yang masuk ke vaksin-vaksin asal Amerika Serikat (AS) itu.

“Laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa zat asing telah ditemukan di dalam botol yang belum dibuka dari lot tertentu. Setelah berkonsultasi dengan kementerian kesehatan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin dari lot mulai 26 Agustus,” sebut pihak Takeda, seperti dikutip dari AFP, Kamis, 26 Agustus 2021.

Selain itu, Takeda juga menegaskan bahwa mereka telah memberitahu Moderna mengenai masalah ini, termasuk meminta penyelidikan segera.

Moderna sendiri menyebut telah menerima informasi ini dan siap dalam mengadakan penyelidikan tentang kasus partikel yang terlihat dalam botol vaksin Covid-19. Moderna juga berkomitmen untuk bekerja secepatnya dengan Takeda serta dengan regulator untuk mengatasi hal tersebut.

Kontaminasi disebut dapat disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi manufaktur kontraknya di Spanyol. Meski demikian, belum diketahui pasti apakah insiden ini juga berdampak pada negara pengguna Moderna di negara lain.

Indonesia sendiri, adalah salah satu pengguna Moderna yang didapatkan langsung melalui hibah pemerintah AS. []

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Konglomerat Dunia Harus Rela Kehilangan USD 1,4 Triliun

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:02 WIB

Mantan Gitaris Guns N Roses Bakal Konser Bareng Dewa 19 di GBK

Jumat, 6 September 2024 - 03:39 WIB

Gitaris Bless The Knights, Fritz Faraday Resmi Di-endorse Blackstar Amplification

Rabu, 4 September 2024 - 13:27 WIB

Sujar Band Pamer Karya Bareng Lanov dan Senyawa di Swag Event

Minggu, 1 September 2024 - 15:18 WIB

Manusia Aksara Kolaborasi Bareng Widi Vierratale di Single Akhirnya Waktu Memisahkan Aku dan Kamu

Kamis, 29 Agustus 2024 - 18:07 WIB

Anov Blues One dan Jack Andie Kolaborasi di Single Tukobel

Kamis, 29 Agustus 2024 - 13:37 WIB

Digelar 3 Hari, Synchronize Fest 2024 Hadirkan 160 Artis Musik Lintas Generasi

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 16:09 WIB

Jelang Perayaan 40 Tahun Berkarya, Kahitna Siap Gelar Konser

Jumat, 16 Agustus 2024 - 20:41 WIB

Rilis Album Satellites, The Script Siap Konser di Indonesia

Berita Terbaru