Pelopor.id | China dilanda hujan terlebat dalam 1.000 tahun terakhir, sejak 17 Juli 2021 lalu, sehingga mengakibatkan negara itu mengalami banjir mematikan seperti air bah. Provinsi Henan, dengan ibu kota Zhengzhou, menjadi wilayah yang terdampak banjir paling parah.
Pada Selasa (20/07/2021) waktu setempat, hujan lebat menyebabkan sungai-sungai besar meluap, membanjiri jalan-jalan utama dan melumpuhkan energi listrik di wilayah itu. Air juga mengalir dengan deras ke stasiun bawah tanah hingga membuat para penumpang terjebak di dalam kereta. Banjir bandang itu setidaknya telah menewaskan 33 orang hingga Kamis (22/07/2021) waktu setempat.
Baca juga: Kok Singapura Lockdown Lagi?
Masyarakat China memanfaatkan media sosial Weibo untuk membantu mempercepat usaha penyelamatan korban banjir di Henan. Mereka saling berbagi informasi bantuan kesehatan hingga kontak tim penyelamat yang dapat dihubungi, sekaligus menyematkan #HenanStayStrong (Henan tetap kuat), termasuk ketika kereta terjebak dalam jalur yang terendam banjir.
Hujan lebat telah menghentikan layanan bus di kawasan itu, “Itulah mengapa banyak orang naik kereta bawah tanah, dan tragedi itu terjadi,” kata seorang warga bermarga Guo, seperti dilansir dari Reuters.
Baca juga: Duterte Tetapkan Idul Adha Sebagai Hari Libur Nasional Filipina
Sebelumnya, dalam pernyataan resmi Presiden China Xi Jinping menyebutkan, banjir di Provinsi Henan adalah salah satu bencana terparah di China. Bahkan beberapa waduk dan bendungan penampungan air jebol dan tidak mampu menahan debit air. Para ahli memperkirakan, banjir akan terus terjadi sampai tiga hari mendatang. []