Lockdown Tiongkok Membuat Pengiriman Tesla Terjun Bebas

- Editor

Senin, 4 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi mobil Tesla. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Ilustrasi mobil Tesla. (Foto: Pelopor.id/Unsplash)

Jakarta | Kebijakan penguncian atau lockdown terkait Covid-19 di Tiongkok telah berdampak buruk bagi seluruh aspek kehidupan, terutama bagi kelangsungan bisnis. Salah satu perusahaan yang terdampak adalah produsen mobil listrik Tesla Inc. Selain masalah lockdown, Tesla juga masih harus menghadapi hambatan rantai pasokan.

Pada periode April hingga Juni tahun ini, pengiriman Tesla menurun hampir 18% dibanding kuartal sebelumnya, menjadi 254.695 unit, mengakhiri rekor pengiriman kuartalan selama hampir dua tahun.

Menurut data Refinitiv yang dikutip dari Reuters, analis memprediksi Tesla akan melaporkan pengiriman 295.078 kendaraan untuk periode April hingga Juni. Sejumlah analis telah mengurangi proyeksi mereka lebih lanjut menjadi sekitar 250.000 akibat lockdown berkepanjangan di Negeri Tirai Bambu.

Kebangkitan kasus Covid di Tiongkok telah memaksa Tesla menangguhkan produksi di pabriknya di Shanghai untuk sementara waktu, dan juga memengaruhi fasilitas pemasok di negara itu.

Tiongkok telah berperan penting dalam peningkatan pesat produksi kendaraan Tesla, dengan pabrik Shanghai yang berbiaya rendah dan menguntungkan. Pabrik itu berhasil memproduksi sekitar setengah dari total mobil yang dikirimkan Tesla tahun lalu.

Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk mengatakan pada bulan April bahwa produksi kendaraan perusahaannya secara keseluruhan pada kuartal kedua diprediksi akan setara dengan kuartal pertama, yang salah satunya didorong oleh rebound Tiongkok.

Namun, melihat tantangan dari Tiongkok, Musk pun baru-baru ini mengatakan bahwa Tesla memiliki kuartal yang sangat sulit.

Tak hanya lockdown Tiongkok, Tesla juga terpukul oleh ketidakpastian makroekonomi dan usulan Musk mengakuisisi Twitter Inc senilai USD 44 miliar. Sepanjang tahun ini, saham Tesla tercatat sudah menurun hingga 35%.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Dituding Transgender, Istri Emmanuel Macron Tuntut Penyebar Isu

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Sabtu, 12 April 2025 - 16:40 WIB

Nasabah Bank DKI Tak Perlu Khawatir, Legislator: Dana 100 Persen Aman

Kamis, 10 April 2025 - 23:40 WIB

Artis Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia

Kamis, 10 April 2025 - 22:27 WIB

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman

Kamis, 10 April 2025 - 11:39 WIB

Ketua DPRD DKI: Jangan Ikuti Ajakan Kosongkan Rekening di Bank DKI

Rabu, 9 April 2025 - 19:56 WIB

Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran, Berikut Klarifikasi Bank DKI

Berita Terbaru

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Istimewa)

Ekonomi Bisnis

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Selasa, 15 Apr 2025 - 00:32 WIB