Jakarta | Perusahaan farmasi, Pfizer Inc dan BioNTech, telah menjalin kesepakatan senilai USD 3,2 miliar dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman 105 juta dosis vaksin Covid-19 di akhir musim panas tahun ini.
Pfizer mengatakan bahwa kesepakatan itu juga mencakup vaksin yang diadaptasi Omicron, namun masih menunggu perizinan dari pihak berwenang.
Dalam kesepakatan kali ini, harga rata-rata per dosis mencapai lebih dari USD 30, naik dibanding yang dibayarkan pemerintah AS dalam kontrak awalnya dengan Pfizer senilai USD 19,50 per dosis.
Disebutkan bahwa sejumlah dosis dewasa yang termasuk dalam kontrak akan dikemas dalam botol dosis tunggal. Hal itu memakan biaya produksi lebih mahal, namun mengurangi pemborosan suntikan yang tidak terpakai dari botol terbuka.
“Seiring virus berkembang, perjanjian baru ini akan membantu memastikan orang di seluruh negeri memiliki akses ke vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap varian saat ini dan masa depan,” kata kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla yang dikutip dari Reuters.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS juga memiliki opsi untuk membeli sebanyak 195 juta dosis tambahan, sehingga totalnya menjadi 300 juta dosis potensial.
Sebelumnya, penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah merekomendasikan perubahan dalam desain suntikan booster Covid-19 pada musim gugur ini, sebagai salah satu upaya memerangi peredaran varian virus corona yang lebih baru.[]