Tekanan Ekspor Rusia Dapat Dorong Harga Minyak ke Level USD 150

- Editor

Sabtu, 28 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi SPBU. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi SPBU. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Bank of America (BofA) Global Research menyebutkan, harga patokan global minyak mentah Brent bisa naik melewati USD 150 per barel, jika ada kontraksi tajam dalam ekspor minyak Rusia.

Harga minyak sudah melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, dan saat ini berada di bawah USD 120 per barel.

“Dengan target Brent USD 120 kami sekarang di depan mata, kami percaya bahwa kontraksi tajam dalam ekspor minyak Rusia dapat mendorong Brent melewati USD 150,” tulis analis bank seperti dikutip dari Reuters.

Komisi Eropa telah mengusulkan embargo minyak terhadap Rusia, meskipun pembicaraan sejauh ini gagal menghasilkan terobosan, dengan Hongaria memveto langkah tersebut.

BofA memperkirakan harga Brent rata-rata USD 104,48 per barel untuk tahun 2022, dan sebesar USD 100 tahun depan.

Para analis tidak memperkirakan pemulihan permintaan minyak ke tingkat sebelum Covid tahun ini, lantaran masalah pasokan terus berlanjut.

“Peningkatan harga minyak sebesar USD 30 yang didorong oleh pasokan tahun ini memangkas 1,5 juta barel per hari dari permintaan, mencegah pemulihan ke tingkat sebelum Covid,” kata analis bank.

Sebelum pandemi, permintaan minyak global pada 2019, rata-rata di bawah 100 juta barel per hari.

Para analis juga mengatakan bahwa permintaan minyak dapat mendekati tingkat pra-pandemi tahun depan, jika produksi cairan (minyak) Rusia mendekati 10 juta barel per hari dan pasokan dari aliansi OPEC+, yang mencakup Rusia, meningkat.

Harga minyak berada di jalur kenaikan mingguan pada Jumat, didukung oleh prospek pasar yang ketat akibat meningkatnya konsumsi bensin di Amerika Serikat saat musim mengemudi musim panas dimulai, dan kemungkinan larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Biden Incar Konglomerat AS, Usulkan Pajak Minimum 20%

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:18 WIB

Mahkamah Konstitusi Terima Perbaikan Permohonan Uji Materi UU Hak Cipta dari VISI

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:06 WIB

Hadir Sebagai Solois, Jack Andie Rilis Single Jangan Menangis

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:32 WIB

Unit Pop Alternatif, Lomba Sihir Rilis Album Kedua Berjudul Obrolan Jam 3 Pagi

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:35 WIB

Solois Asal Surabaya, Ardhita Rilis Single Debut Bertajuk Stupidly

Berita Terbaru

Penyanyi solo, AMIS. (Foto: Istimewa)

Musik

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

Grup duo folk, Daun Jatuh. (Foto: Istimewa)

Musik

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Poster promosi Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP25). (Foto: IStimewa)

Musik

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB