Pelopor.id – Sebanyak 10 orang kaya di dunia gigit jari di tengah pandemi. Sebab, kekayaan mereka terkikis akibat saham perusahaan yang terjun bebas hingga beban utang dari gagal bayar.
Forbes memperkirakan, setidaknya 10 miliarder itu kehilangan kekayaan hingga US$152 miliar atau setara Rp2.178 triliun. Berikut daftar 10 orang kaya yang kehilangan banyak harta tersebut.
1. Colin Zheng Huang
Tindakan keras Pemerintah China kepada perusahaan e-commerce Pinduoduo, membuat Colin selaku pendiri kehilangan kekayaannya secara tajam. Penurunan saham Pinduoduo, membuat kekayaan Colin turun 64 persen hingga US$40,2 miliar.
2. Jack Ma
Jak Ma, sebelumnya disebut memiliki kekayaan US$37 miliar, namun dalam setahun terakhir pendiri Alibaba ini harus kehilangan hartanya hingga US$21,4 miliar akibat kebijakan keras Pemerintah China. Seperti membatalkan rencana IPO Ant Group, perusahaan induk Alibaba, senilai $35 miliar pada November 2020. Juga mendenda Alibaba US$2,8 miliar pada April sebagai bentuk hukuman antimonopoli.
3. Hui Ka Yan
Pendiri Evergrande ini, harus kehilangan hartanya sebanyak US$18 miliar karena krisis keuangan yang dilanda perusahaan properti miliknya. Evergrande gagal membayar utang, sehingga nilai sahamnya di bursa Hong Kong turun menjadi US$0,19 per lembar. Hui kabarnya harus merogoh kocek pribadi sebesar US$1 miliar demi Evergrande. Hui Ka Yan juga harus membayar US$300 miliar agar utang bisnisnya tidak membengkak.
4. Zhang Yong
Zhang Yong kehilangan hartanya hingga US$15,9 miliar. Pria berkebangsaan Singapura pemilik perusahaan jaringan hotpot Haidilao di China ini, sebelumnya melakukan ekspansi bisnis dengan menggandakan jumlah restoran hingga 1.600. Namun pandemi membuat seluruh restorannya tidak dapat dikunjungi pelanggan dan membuat saham Haidilao turun 71 persen.
5. Tadashi Yanai
Pendiri Uniqlo dan Theory, Tadashi Yanai kehilangan hartanya hingga US$14 miliar dari total kekayaan sebesar US$30,4 miliar. Sepertiga hartanya rontok lantaran harga saham dua perusahaan miliknya rontok 34 persen akibat pandemi.
6. Lei Jun
Pendiri Xiaomi, Lei Jun sempat menjadi salah satu orang terkaya dunia dalam sektor ponsel pintar. Kekayaannya pernah menyentuh US$16,3 miliar, namun kini ia kehilangan hampir 90 persen uangnya. Penyebabnya sama, tekanan regulasi pemerintah China yang begitu keras terhadap perusahaan teknologi.
7. Masayoshi Son
Masayoshi Son yang menjabat sebagai CEO Softbank Group, kehilangan hartanya hingga US$13,6 miliar dari total kekayaan sebesar US$25,1 miliar. Uang Son menguap akibat menanggung rugi investasi ke perusahaan Tiongkok, seperti Alibaba yang mengalami tekanan dari Pemerintah China. Kekayaan Son pun turun sebesar 35 persen.
8. Daniel Gilbert
Pendiri Rocket Companies, Daniel Gilbert kehilangan US$13,2 miliar dari total kekayaan sebesar US$29,6 miliar. Miliarder hipotek tersebut, sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak tajam hingga US$80 miliar. Namun, saham perusahaannya jatuh 62% akibat perlambatan pendapatan dan keuntungan.
9. Zhang Bangxin
Pendiri perusahaan TAL Education, Zhang Bangxin kehilangan US$11,3 miliar hartanya disebabkan kebijakan Pemerintah China yang menyebut perusahaan bimbingan belajar telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua. Kebijakan itu, membuat Kekayaan bersih Zhang turun hingga 90 persen.
10. Zhong Huijuan
Zhong menjadi satu-satunya wanita yang mengalami penurunan kekayaan hingga US$10,4 miliar. Sebagai CEO Hansoh Pharmaceutical, Zhong pernah menjadi salah satu wanita terkaya di dunia ketika perusahaannya IPO pada 2019. Namun, saham perusahaan telah jatuh hingga lebih dari 50 persen pada tahun 2021 dan kini nilainya hanya tersisa US$1,82 per lembar saham. Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51 persen tahun ini.












