Pelopor.id | Bank Sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC), pada awal pekan ini memangkas suku bunga pinjaman (LPR) untuk pertama kalinya dalam 20 bulan terakhir. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya menopang ekonomi yang melambat.
LPR satu tahun diturunkan 5 basis poin menjadi 3,80% dari sebelumnya 3,85%, sedangkan LPR lima tahun tetap di 4,65%, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/12/2021).
Beberapa analis mengaitkan penurunan LPR satu tahun untuk mengurangi biaya pendanaan di bank, menyusul dua pemotongan rasio persyaratan cadangan (RRR) oleh bank sentral pada tahun ini. Kepala Ekonom Asia di Capital Economics Mark Williams pun mengharapkan akan adanya pemotongan 45 basis poin lebih lanjut, untuk LPR satu tahun selama 2022.
“Tanda-tanda awalnya adalah ini akan dilonggarkan, tetapi tidak terlalu besar. Kesan keseluruhan, termasuk dari pengumuman hari ini adalah bahwa kebijakan sedang dilonggarkan tetapi tidak secara dramatis,” ujar Mark.
Sebelumnya, PBOC memotong jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan pada minggu lalu, dengan melepaskan 1,2 triliun yuan dalam likuiditas jangka panjang. Beberapa analis memperkirakan, pemerintah dapat melakukan pelonggaran lebih lanjut untuk menahan perlambatan ekonomi.
Sejumlah indikator ekonomi baru-baru ini termasuk penjualan ritel dan pertumbuhan investasi, menunjukkan ekonomi yang melambat. Sedangkan pembatasan peraturan pada sektor teknologi telah meredam sentimen investor dan pembatasan baru untuk memerangi meningkatnya kasus COVID-19 dapat menekan pertumbuhan ekonomi. []
Baca juga: China Kalahkan AS Sebagai Negara Terkaya di Dunia