Pelopor.id | Jakarta – Mercedes-Benz menyatakan komitmennya untuk membangun delapan pabrik baterai mobil listrik di seluruh dunia pada akhir dekade ini, dengan empat di antaranya di Eropa.
Langkah ini, merupakan bagian dari strateginya yang diumumkan Juli 2021 lalu. Mercedes-Benz menyatakan, siap sepenuhnya menerapkan tenaga listrik pada semua kendaraannya pada akhir dekade di mana pun kondisi pasar memungkinkan.
“Kami secara sadar akan mengurangi tingkat permintaan dan di saat yang bersamaan kami akan menggeser fokus ke segmen yang lebih tinggi dan lebih mewah.”
Adapun total kapasitas produksi baterai yang dibutuhkan Mercedes-Benz mencapai lebih dari 200 Gigawatt jam pada akhir dekade ini. Sebagai tindak lanjut dari rencana itu, Mercedes-Benz baru-baru ini bermitra dengan Automotive Cells Company (ACC) untuk meningkatkan pengembangan dan produk sel dan modul baterai berkinerja tinggi.
Beberapa pembuat mobil seperti Volvo Cars telah berkomitmen untuk beralih ke listrik pada tahun 2030, sementara General Motors Co bercita-cita untuk sepenuhnya memproduksi kendaraan listrik pada tahun 2035. Para produsen mobil tengah berupaya mengejar ketertinggalan dari Tesla.
Di sisi lain, krisis cip semikonduktor menyeret pabrikan asal Jerman ini ke jurang kelangkaan pasokan mobil hingga 2023.
“Permintaan mobil baru sangat besar di Mercedes-Benz, dan dalam waktu yang sama ada kondisi pembatasan parah yang tidak menguntungkan,” tutur Ola Kallenius, CEO Daimler dikutip dari Reuters, Kamis, 30 September 2021.
Petinggi pabrikan yang bermarkas besar di Stuttgart ini menjelaskan, krisis cip membuat pabrikan mobil ini kewalahan. Beberapa model bahkan akan mengalami keterlambatan pasokan hingga tahun depan.
- Baca juga : Polri Ubah Warna Pelat Nomor Kendaraan Jadi Warna Putih Tulisan Hitam
- Baca juga : Suntik Isar Aerospace US$ 75 juta, Porsche Terjun ke Industri Luar Angkasa
Terkait hal ini, CFO Daimler Harald Wilhelm mengatakan, Mercedes-Benz akan mengantipasinya dengan membuat mobil di harga yang lebih tinggi. Mereka, akan mengurangi produksi model volume maker dan memompa produksi model terbatas yang lebih mahal.
“Kami secara sadar akan mengurangi tingkat permintaan dan di saat yang bersamaan kami akan menggeser fokus ke segmen yang lebih tinggi dan lebih mewah,” sebutnya. []