Pelopor.id | Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui memamerkan vaksinasi COVID-19 di Jakarta sudah mencapai 105 persen dari target. Anies juga sempat menyindir daerah yang pencapaian vaksinnya masih rendah.
Menanggapi hal itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan Anies supaya tidak lupa dengan tiga juta warga DKI yang belum divaksinasi. Padahal, stok vaksin disebut masih tersedia. “Jangan lupa masih ada 3 juta warga Jakarta yang belum divaksin. Padahal stok vaksin tersedia. Pak Anies masih punya banyak PR (pekerjaan rumah), jangan buru-buru merasa tugas sudah selesai,” kata Ketua DPW PSI Michael Victor Sianipar kepada wartawan, Minggu (29/08/2021).
Baca juga: Agustus, Jokowi Targetkan Vaksinasi 2 Juta Dosis
Menurutnya, daerah lain yang sempat disindir bisa mencapai capaian vaksin setinggi DKI, jika memiliki akses yang sama. “Saya rasa kepala daerah sekitar atau yang mana pun yang dimaksud Pak Anies juga mampu menuntaskan vaksinasi kalau saja punya akses dosis vaksin seperti Ibu Kota,” kata Michael.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan menyebutkan daerah mana yang disindir Anies, namun ia menyatakan, Pemprov DKI siap menerima penyuntikan vaksinasi bagi warga yang berasal dari wilayah mana pun. “Saya tidak ingin menyebut ada beberapa daerah yang masih jauh dari target. Untuk itu, kami ikut membantu, jadi siapa saja yang datang ke Jakarta kami layani juga untuk membantu daerah-daerah yang belum mencapai target,” kata Riza kepada wartawan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (29/08/2021).
Baca juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik-V
Profil Anies Baswedan
Pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini, lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 7 Mei 1969, dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Selama menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Yogyakarta, Anies juga aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.
Kemudian pada 1987, Anies terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Amerika, yang membuatnya harus menempuh masa SMA selama empat tahun. Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies menggeluti bidang jurnalistik dengan bergabung dalam program Tanah Merdeka di TVRI cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Baca juga: Profil Luhut Binsar Pandjaitan yang Diserbu Komplain Negara Asing
Anies kemudian diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sembari berkuliah, ia tetap aktif berorganisasi. Di fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut berpartisipasi dalam pendirian kembali Senat Mahasiswa UGM, setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya di bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonom. Setelah lulus S2 dari Maryland, ia kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik pada tahun 1999.
Baca juga: Profil Puput Nastiti Devi yang Baru Melahirkan Putri Kedua Ahok BTP
Anies menikahi Fery Farhati Ganis pada tahun 1996 dan dikaruniai empat anak. Cucu pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini juga menjadi rektor termuda yang pernah dilantik sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi rektor Universitas Paramadina di usia 38 tahun.
Kecintaannya pada pendidikan membuat Anies menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar, yaitu mengirim anak-anak muda sebagai Pengajar Muda untuk mengajar di Sekolah Dasar di daerah terpencil.
Baca juga: Profil Ali Mochtar Ngabalin yang Angkat Bicara Soal Sengkarut TWK
Menjelang Pilpres 2014, ia ikut mencalonkan diri sebagai capres lewat konvensi Partai Demokrat. Hingga akhirnya, Anies ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Pemerintahan Jokowi periode pertama, sejak 27 Oktober 2014. Namun ia terkena perombakan Kabinet Jilid II pada 27 Juli 2016 dan digantikan oleh Muhadjir Effendy.
Kemudian nama Anies Baswedan kembali mewarnai dunia politik Indonesia, ketika ia mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 berpasangan dengan Sandiaga Uno. Saat itu, Anies-Sandi harus bersaing melawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Setelah dua putaran, Anies-Sandi berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017, dengan meraih 57,96 persen suara. Dengan demikian, Anies Baswedan resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 16 Oktober 2017. []