Pelopor.id | Jakarta – Bangkok Gems and Jewellery Fair, yang berakhir pada hari Minggu, diharapkan mampu mencapai target penjualan sebesar 3 miliar baht dan menarik lebih dari 15.000 pembeli lokal dan internasional.
Pada upacara pembukaan pekan lalu, Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit mengatakan bahwa acara itu telah diselenggarakan 67 kali dalam hampir empat dekade, termasuk selama pandemi.
Selama dua tahun terakhir, acara ini diadakan secara online menghasilkan lebih dari 500 juta baht dalam perdagangan setiap tahun, dan menjadi pameran perhiasan virtual pertama di dunia.
Sedangkan untuk tahun ini, acara diselenggarakan selama lima hari di Impact Challenger, Muang Thong Thani di Nonthaburi. Diikuti oleh 1.020 peserta pameran, termasuk 168 peserta asing dari Asia Selatan, Amerika Serikat (AS), Eropa dan Timur Tengah.
“Kami berharap penjualan selama pameran mencapai 3 miliar baht, yang akan membantu mendorong ekspor permata dan perhiasan hingga 20%, memenuhi target yang ditetapkan oleh (kementerian),” kata Jurin seperti dikutip dari Bangkok Post.
Menurutnya, permata dan perhiasan menduduki peringkat kesembilan di antara industri penghasil pendapatan terbesar di Thailand tahun lalu, dengan nilai hampir 200 miliar baht. Dia juga mengatakan bahwa sekitar 90% bisnis adalah UKM, dan industri ini telah menciptakan lebih dari 664.000 pekerjaan.
Jurin menilai industri permata dan perhiasan Thailand luar biasa dalam penguasaan manufaktur, keahlian dan keahlian dalam penyaringan, pemolesan, penempaan dan desain.
Pemerintah ingin mendukung pameran internasional untuk mendorong Thailand sebagai salah satu pusat perhiasan utama dunia. Tahun lalu, ekspor permata dan perhiasan Thailand meningkat 29,8%, menghasilkan pendapatan 195 miliar baht.
Untuk tahun ini, Pemerintah Thailand menargetkan ekspor sebesar 234 miliar baht, naik 20% dari tahun sebelumnya. Selama tujuh bulan pertama tahun ini, nilai ekspor sudah mencapai 150 miliar baht, yang merupakan 64% dari target.[]