Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menemui beberapa pemuka masyarakat di Titik Nol Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (06/09/2022) untuk mendengar langsung masukan mereka mengenai Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Terutama dari sisi perkembangan-perkembangan di sektor sosial dan budaya menghadapi pembangunan IKN,” tuturnya membuka dialognya.
Muhadjir mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut IKN sebagai contoh (showcase) kemajuan dan transformasi Indonesia di berbagai lini. Presiden, ingin memamerkan IKN sebagai contoh transformasi suatu negara baik dari segi lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, dan teknologi. Termasuk mengakselerasi peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta tata sosial yang toleransi dan menjunjung etika publik.
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir kembali mengutip pesan Presiden Jokowi, bahwa pembangunan IKN harus tetap mempertahankan ciri khas dari masyarakat Kaltim, khususnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Adat istiadat, tradisi, kehidupan keberagamaannya harus tetap terpelihara dengan baik.
“Misalnya, saat terjadi perkembangan kebutuhan angkatan kerja, seharusnya penduduk asli yang menikmati dampaknya,” ungkap Menko PMK.
Adapun perwakilan masyarakat adat sekitar IKN yang hadir dalam dialog antara lain, Maryono Permabudhi Kaltim; Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF, KWI; Drs. K.H. Suyatman, S.Pd., M.M.,M.Si Ketua Muhammadiyah Kaltim; I Gusti Made Jaya Hadi, Sekretaris Parisade Hindu Dharma Indonesia Prov Kaltim; Joko Iriandoro.
Selanjutnya, Bendahara PGRI Prov. Kaltim; Mustika Eko Saptaji, Sekretaris Prov. Kaltim; Tundra Kosasih, Ketua Matakin Prov. Kaltim; Pendeta Analita Migang, Ketua PGI Prov Kaltim; Hasanudin, Ketua Lembaga Adat Paser Kec. Sepak; Sara, Ketua Adat Desa Bumi Harapan; dan Syamsul, Direktur KMA.
Muhadjir juga menegaskan, membangun IKN dengan pendekatan pembangunan fisik memang terbilang berat. Selain butuh dana besar, juga akan menimbulkan masalah dikemudian hari jika tidak dibarengi pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) penduduk lokal.
“Pada saatnya, jika fisik selesai terbangun masyarakat lokal akan tersingkir karena tidak siap. Maka, yang penting disiapkan pembangunan manusianya. Jadi, aspek sosial budaya juga merupakan kunci keberhasilan IKN,” tegasnya.
Para tokoh yang hadir antusias menyambung yang disampaikan Menko Muhadjir sekaligus mendukung pembangunan IKN. Dialog yang cair, santai namun bermakna membuat waktu terasa cepat dan tak terasa sudah hampir 2 jam diskusi berlangsung, mulai pukul 11.00 hingga sekitar 13.00 WIT.
Berbagai masukan dari para tokoh, mulai persoalan SDM, pendidikan, kelestarian adat dan budaya lokal, isu satwa hingga agama mendominasi dialog hangat tersebut. []