GMKI Desak Presiden Jokowi Copot Airlangga Hartarto dan Erick Thohir

- Editor

Rabu, 25 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Jefri Gultom. (Foto: Pelopor/GMKI)

Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Jefri Gultom. (Foto: Pelopor/GMKI)

Pelopor.id | Jakarta – Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencopot Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut GMKI, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite dan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) telah gagal menjalankan amanah yang diberikan Presiden Jokowi berdasarkan Perpres Nomor 82/2020 yang diubah menjadi Perpres No. 108/2020. 

“Airlangga Hartarto dan Erick Thohir tidak mampu mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan strategis serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional dalam penanganan Covid-19, padahal anggaran negara yang habis telah mencapai Rp 1.035,25 triliun pada tahun 2020 dan Rp 744,75 triliun pada tahun 2021,” kata Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom. 

Menurut Jefri, meningkatnya angka penyebaran Covid-19 dan menurunnya kepercayaan publik beberapa bulan terakhir merupakan akumulasi dari gagalnya Airlangga dan Erick dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan kebijakan penanganan Covid-19 yang dicanangkan pemerintah. Data LSI menunjukkan, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi dalam menangani pandemi sejak September 2020-Juni 2021 terus menurun. 

Baca juga: GMKI Menduga PCR Dijadikan Bisnis Saat Pandemi

Pada September 2020, tingkat kepercayaan publik berada di angka 60,6 persen, lalu pada November 2020 sebesar 60 persen. Penurunan terus terjadi hingga pada Februari 2021 berada di angka 56,5 persen dan Juni 2021 adalah 43 persen. “Dapat kita lihat, sejak keduanya ditugaskan dalam KPCPEN tahun 2020 lalu, tidak ada gebrakan yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto dan Erick Thohir, malahan angka penyebaran Covid-19 meningkat,” ujar Jefri.

GMKI menilai ada lima variabel yang menjadi kegagalan Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. Pertama, jumlah kematian kasus Covid-19 masih tinggi yang disebabkan oleh rendahnya pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment). Hal ini tidak terlepas dari mahalnya biaya tes PCR, terbatasnya produksi dan distribusi obat-obatan, dan oksigen serta rendahnya okupansi bed.

Baca Juga :   PPnBM Dongkrak Penjualan Otomotif Lebih dari 60 Persen

Kedua, herd immunity sangat lambat dan berpotensi gagal akibat rendahnya vaksinasi. Jumlah vaksinasi kedua di Indonesia pada 23 Agustus 2021 baru mencapai 32.046.224, masih jauh dari target yang diamanahkan presiden yaitu 208.265.720.

Baca juga: GMKI: Rakyat Menderita Karena PPKM Terlalu Lama

Ketiga, kemiskinan meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2021 persentase penduduk miskin sebesar 10,14 persen atau sebesar 27,54 juta orang, meningkat 0,36 poin dibanding Maret 2020 atau sebanyak 1,12 juta orang. Angka pengangguran terus meningkat dan  UMKM juga bertumbangan saat pandemi.

Keempat, jaringan pengaman sosial tidak tepat sasaran. Dari temuan BPKP tahun 2020, ada sekitar 3.877.965 data NIK penerima bansos tidak valid. Temuan lainnya tercatat 41.985 di duplikasi data KPM dengan NIK yang sama. Sementara dari temuan BPK, tercatat 10.992.479 data NIK tidak valid dan 16.373.682 kartu keluarga tidak valid. 

Kelima, 90 persen BUMN ambruk saat pandemi. Ambruknya kinerja, membuat laba bersih BUMN anjlok dari Rp 124 triliun menjadi Rp 28 triliun sepanjang tahun 2020. Selain itu, beberapa BUMN seperti BUMN Karya dan Garuda Indonesia terlilit risiko utang. Dalam kondisi ekonomi jatuh, Erick Thohir justru meminta PMN 2020-2021 sebesar Rp 65,5 triliun yang akan membebankan keuangan negara. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kata Adang Daradjatun Soal Sindikat Penjualan Narkoba dalam Kemasan Makanan
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Gandeng Huadi Group Polres Bantaeng Rutin Bagi-Bagi Sembako
Berkelanjutan! Manfaat CSR Huadi Group Pengadaan Air Bersih Dirasakan Masyarakat
Musrenbang RPJPD, Huadi Group Diajak Wujudkan Bantaeng 2024 Maju dan Berdaya Saing
Huadi Group Ikut Penghijauan Bersama Program Sedekah Pohon Pemprov Sulsel
Polres Bantaeng dan Huadi Group Kembali Salurkan Bantuan ke Warga
Berkontribusi! Huadi Group Beri Dukung Kelancaran Festival Ramadan Borongloe

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 13:06 WIB

Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam

Jumat, 26 April 2024 - 21:54 WIB

Gandeng Huadi Group Polres Bantaeng Rutin Bagi-Bagi Sembako

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Berkelanjutan! Manfaat CSR Huadi Group Pengadaan Air Bersih Dirasakan Masyarakat

Rabu, 24 April 2024 - 21:49 WIB

Musrenbang RPJPD, Huadi Group Diajak Wujudkan Bantaeng 2024 Maju dan Berdaya Saing

Selasa, 23 April 2024 - 21:46 WIB

Huadi Group Ikut Penghijauan Bersama Program Sedekah Pohon Pemprov Sulsel

Sabtu, 20 April 2024 - 21:42 WIB

Polres Bantaeng dan Huadi Group Kembali Salurkan Bantuan ke Warga

Selasa, 9 April 2024 - 10:06 WIB

Berkontribusi! Huadi Group Beri Dukung Kelancaran Festival Ramadan Borongloe

Sabtu, 6 April 2024 - 16:11 WIB

Warga Bantaeng Akui Berbagi Parcel Budaya Tahunan Huadi Group

Berita Terbaru

Poster We The Fest 2024. (Foto: Istimewa)

Musik

Deretan Line Up Fase 2 We The Fest 2024 Resmi Diumumkan

Sabtu, 11 Mei 2024 - 11:42 WIB

Tikus (Foto: istimewa)

Internasional

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang

Jumat, 10 Mei 2024 - 19:58 WIB

ilustrasi membersihkan wajah. (Foto: Pelopor.id/Istimewa)

Cantik

Panduan Merawat Kulit Wajah Secara Alami

Jumat, 10 Mei 2024 - 19:39 WIB