Pelopor.id | Jakarta – California, Amerika Serikat (AS), meminta warganya untuk tidak mengisi kendaraan listrik mereka selama jam sibuk.
Permintaan ini mencuat hanya beberapa hari setelah negara bagian itu mengatakan akan berhenti menjual mobil bertenaga gas, karena jaringan listrik yang menua berjuang dengan gelombang panas yang menakutkan.
Suhu setinggi 112 derajat Fahrenheit (44 derajat Celcius) diperkirakan di beberapa pinggiran kota Los Angeles, saat kubah panas besar membakar sebagian besar AS bagian barat.
Cuaca yang terik akan memberikan tuntutan besar pada jaringan listrik yang sudah membentang, terutama ketika orang-orang menyalakan AC selama jam-jam panas setelah bekerja dan sekolah.
“Konsumen didesak untuk menghemat daya dengan menyetel termostat ke 78 derajat atau lebih tinggi, jika kesehatan memungkinkan, menghindari penggunaan peralatan utama dan mematikan lampu yang tidak perlu,” kata Operator Sistem Independen California, yang menjalankan jaringan listrik negara bagian, seperti dikutip dari AFP.
“Antara pukul 16:00 dan 21:00, mereka juga harus menghindari pengisian kendaraan listrik. Mengurangi penggunaan energi selama Flex Alert dapat membantu menstabilkan jaringan listrik,” lanjutnya.
Perusahaan listrik California secara rutin meminta rumah tangga untuk membatasi penggunaannya selama apa yang disebut “jam bahu”, ketika panel surya atap berhenti menghasilkan listrik tetapi permintaan tetap tinggi karena suhu yang masih tinggi.
Seruan untuk membatasi pengisian kendaraan listrik datang seminggu setelah regulator negara bagian melarang penjualan kendaraan bertenaga bensin dan diesel baru mulai tahun 2035.
Semua kecuali segelintir SUV, mobil, dan truk ringan harus menghasilkan emisi knalpot nol, dengan hanya hibrida plug-in yang sangat efisien yang diizinkan untuk membakar bahan bakar fosil.
Langkah ini dipuji sebagai game-changer untuk industri EV karena ukuran pasar mobil California dan potensi yang dimilikinya untuk menetapkan standar nasional, dan bahkan internasional.[]