Pelopor.id | Jakarta – India yang merupakan pengekspor beras terbesar di dunia, saat ini sedang memeriksa apakah ada kebutuhan untuk membatasi ekspor beras pecah 100% yang terutama digunakan untuk keperluan pakan.
Pembatasan ekspor oleh India dapat mengangkat harga beras di dunia karena negara itu menyumbang lebih dari 40% pengiriman beras global.
“Kami telah mendiskusikan apakah kami memerlukan semacam pembatasan pada ekspor beras rusak 100%,” kata seorang pejabat senior pemerintah yang terlibat dalam pengambilan keputusan, seperti dikutip dari Reuters.
Pejabat itu mengatakan bahwa India lebih dari nyaman dalam hal stok beras swasta dan pemerintah, jadi tidak ada gunanya mempertimbangkan pembatasan ekspor beras secara keseluruhan. Dia menambahkan bahwa diskusi terbatas pada beras pecah yang terutama digunakan sebagai varietas pakan.
Salah satu eksportir mengatakan, biasanya India mengekspor 5% dan 25% beras pecah, namun dalam beberapa bulan terakhir permintaan beras pecah 100% meningkat tajam, terutama dari kekeringan yang melanda Tiongkok.
“Industri pakan ternak lokal telah menuntut untuk membatasi ekspor 100% rusak sehingga mereka dapat memiliki lebih banyak pasokan,” kata eksportir yang berbasis di Kakinada di Andhra Pradesh.
India melarang ekspor gandum pada 14 Mei, hanya beberapa hari setelah New Delhi memprediksi pengiriman rekor 10 juta ton tahun ini, lantaran gelombang panas menghantam produksi dan mengirim harga domestik ke rekor tertinggi.[]