Inflasi Afrika Selatan Cetak Rekor Baru dalam 13 Tahun Terakhir

- Editor

Kamis, 25 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi inflasi. (Foto: Pelopor.id/istockphoto)

Ilustrasi inflasi. (Foto: Pelopor.id/istockphoto)

Pelopor.id | Jakarta – Inflasi di Afrika Selatan pada Juli mencetak rekor baru dalam 13 tahun terakhir, terutama didorong oleh melonjaknya harga makanan, transportasi dan listrik, yang kemudian memicu protes para pekerja atas tingginya biaya hidup.

Badan statistik nasional StatsSA menyebutkan bahwa harga konsumen mencapai tingkat tahunan 7,8 persen pada Juli, naik dari 7,4 persen pada Juni.

Para pemogok yang dipimpin oleh dua serikat pekerja terbesar di Afrika Selatan menyerukan tindakan pemerintah untuk memerangi meningkatnya kemiskinan dan biaya hidup di negara yang paling tidak setara di dunia.

Sementara angka inflasi baru adalah berita buruk bagi konsumen, para ekonom melihat negara itu kemungkinan mencapai titik kritis dan percaya inflasi dapat mereda dalam beberapa bulan mendatang.

“Inflasi kali ini akan lebih rendah tahun depan,” kata ekonom dari perusahaan jasa keuangan Efficient Group, Dawie Roodt, seperti dikutip dari AFP.

Inflasi telah melonjak di seluruh dunia, didorong oleh gangguan rantai pasokan setelah pelonggaran pembatasan Covid serta melonjaknya harga energi dan pangan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Bagi warga Afrika Selatan, hal itu mengakibatkan meningkatnya biaya untuk kebutuhan termasuk makanan, listrik, bahan bakar dan obat-obatan, kata badan statistik. Harga bahan bakar naik 56,2 persen dari tahun lalu.

Inflasi yang meningkat mendorong bank sentral Afrika Selatan untuk memberlakukan kenaikan paling tajam pada suku bunga acuan bulan lalu, menaikkannya tiga perempat poin persentase menjadi 5,5 persen.

Meningkatnya biaya hidup di Afrika Selatan telah berdampak pada populasi di mana tingkat pengangguran mendekati 34 persen.

Juru bicara kabinet Phumla Williams menyebut angka pengangguran sebagai “perhatian utama” dan pemulihan ekonomi tetap menjadi prioritas pemerintah setelah pandemi.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Bank of Korea Naikkan Suku Bunga 50 Bps untuk Lawan Inflasi

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:37 WIB

Audrey Anggoro Rilis Single Mati Rasa, Lagu Penuh Emosi tentang Luka dan Ketahanan

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:58 WIB

Asrilia dan Ardhita Pamer Karya di Program Musik Main-Main di Cipete Episode 13

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:55 WIB

The Smashing Pumpkins Umumkan Rencana Konser di Jakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:19 WIB

Foo Fighters Bakal Konser di Jakarta pada 2 Oktober 2025

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Berita Terbaru

Grup band rock, The Smashing Pumpkins. (Foto: Istagram/TheSmashingPumpkins)

Musik

The Smashing Pumpkins Umumkan Rencana Konser di Jakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:55 WIB

Personel Foo Fighters, Dave Grohl. (Foto: Instagram/foofighters)

Musik

Foo Fighters Bakal Konser di Jakarta pada 2 Oktober 2025

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:19 WIB