Pelopor.id | Jakarta – Perusahaan otomotif asal Tiongkok, Geely Automobile Holdings Ltd, pada semester pertama tahun ini mencetak laba bersih senilai 1,55 miliar yuan atau setara USD 228,3 juta.
Angka itu menurun 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, salah satunya akibat pembatasan ketat Covid-19 di Tiongkok yang telah menghambat penjualan dan mengganggu produksi.
Melansir Reuters, sektor otomotif Tiongkok memang telah terpukul keras oleh upaya pemerintah mengatasi wabah Covid, dengan banyak daerah termasuk Shanghai, terpaksa dikunci atau lockdown dengan durasi yang berbeda-beda.
Otoritas Tiongkok telah memberikan insentif untuk menggairahkan kembali permintaan, dan pemerintah pusat telah mengurangi pajak pembelian menjadi 5 persen untuk mobil dengan harga kurang dari 300.000 yuan dan dengan mesin tidak lebih besar dari 2,0 liter.
Manajemen Geely memprediksi penjualannya hingga akhir tahun ini masih tertekan, lantaran masih dibayangi sejumlah tantangan yang sama. Ditambah lagi dengan persaingan yang makin ketat serta kenaikan biaya bahan baku dan baterai.
Sebelumnya, Geely menargetkan penjualan kendaraan listriknya, Geometry dan Zeekr, mampu mencapai 3,65 juta unit pada 2025.
Tak hanya itu, Geely juga mengekspor seperlima dari kendaraannya, untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dan Eropa di tengah penurunan penjualan domestik Tiongkok.[]