Kanada Bakal Memblokir Huawei dan ZTE dari Jaringan 5G

- Editor

Jumat, 20 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi jaringan 5G. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi jaringan 5G. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Kanada akan melarang raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei dan ZTE, dari jaringan nirkabel 5G-nya akibat masalah keamanan nasional.

Menteri Perindustrian Kanada Francois-Philippe Champagne dan Menteri Keamanan Publik Marco Mendicino membuat pengumuman itu pada konferensi pers.

“Hari ini, kami mengumumkan niat kami untuk melarang masuknya produk dan layanan Huawei dan ZTE dalam sistem telekomunikasi Kanada,” kata Champagne seperti dikutip dari AFP.

Langkah ini mengikuti Amerika Serikat (AS) dan sekutu penting lainnya, dan muncul setelah pertikaian diplomatik antara Ottawa dan Beijing atas penahanan seorang eksekutif senior Huawei atas surat perintah AS, yang kini telah diselesaikan.

AS telah memperingatkan implikasi keamanan dari memberikan perusahaan teknologi Tiongkok akses ke infrastruktur telekomunikasi yang dapat digunakan untuk spionase negara.

Huawei dan Beijing telah menolak tuduhan itu, sementara Beijing memperingatkan dampak bagi negara-negara yang memberlakukan pembatasan pada penyedia peralatan telekomunikasi.

Kanada telah meninjau teknologi 5G dan akses jaringan selama beberapa tahun, berulang kali menunda keputusan yang diharapkan pertama kali pada 2019.

Kemudian Tiongkok memenjarakan dua orang Kanada, yaitu diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor, dalam apa yang diyakini pengamat sebagai pembalasan atas penangkapan kepala keuangan Huawei Meng Wangzhou di Vancouver pada Desember 2018 atas permintaan AS.

Ketiganya dibebaskan pada September 2021, setelah Meng mencapai kesepakatan dengan jaksa AS atas tuduhan penipuan, mengakhiri perjuangan ekstradisinya.

Champagne mengatakan perusahaan telekomunikasi Kanada tidak akan diizinkan untuk memasukkan produk atau layanan jaringan mereka yang membahayakan keamanan nasional kita.

“Penyedia yang sudah memasang peralatan ini akan diminta untuk menghentikan penggunaannya dan melepasnya,” katanya.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Jokowi Saksikan Pertukaran Dokumen IUAE-CEPA Indonesia- Uni Emirat Arab

Berita Terkait

Weak Hero Class 2 : Si Penyendiri Mulai Punya Teman
Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Indonesia Perlu Capai 5 Parameter ini untuk Jadi Negara Maju

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:37 WIB

Audrey Anggoro Rilis Single Mati Rasa, Lagu Penuh Emosi tentang Luka dan Ketahanan

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:58 WIB

Asrilia dan Ardhita Pamer Karya di Program Musik Main-Main di Cipete Episode 13

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:55 WIB

The Smashing Pumpkins Umumkan Rencana Konser di Jakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:19 WIB

Foo Fighters Bakal Konser di Jakarta pada 2 Oktober 2025

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Berita Terbaru

Grup band rock, The Smashing Pumpkins. (Foto: Istagram/TheSmashingPumpkins)

Musik

The Smashing Pumpkins Umumkan Rencana Konser di Jakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:55 WIB

Personel Foo Fighters, Dave Grohl. (Foto: Instagram/foofighters)

Musik

Foo Fighters Bakal Konser di Jakarta pada 2 Oktober 2025

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:19 WIB