Pelopor.id | Jakarta – Pemerintah Filipina berencana membeli alat berat militer helikopter Chinook dari Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Filipina telah membatalkan kesepakatan pembelian helikopter militer Mi-17 dari Rusia yang nilainya mencapai 12,7 miliar peso atau sekitar USD 227,35 juta. Saat ini, Filipina juga sedang berdiskusi dengan pihak Rusia terkait pengembalian uang muka sebesar USD 38 juta.
Langkah itu terpaksa ditempuh demi menghindari sanksi Barat terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina sejak Februari 2022. Pembatalan itu dilakukan pada Juni 2022, hanya beberapa hari sebelum mantan presiden Rodrigo Duterte mengakhiri masa jabatan enam tahunnya.
“Meskipun ada sanksi yang diharapkan datang dari AS dan negara-negara barat, jelas bukan kepentingan kami untuk melanjutkan dan mengejar kontrak ini,” ujar Duta Besar Filipina untuk AS Jose Manuel Romualdez seperti dilansir Reuters.
Romualdez melanjutkan, Chinook akan menggantikan perangkat keras militer Filipina yang digunakan untuk pergerakan pasukan dalam kesiapsiagaan bencana di negara itu.
Selama ini, peralatan militer Filipina dinilai sangat tua, di mana sebagian besar masih menggunakan peninggalan perang dunia kedua.
Menurut Romualdez, AS bersedia mencapai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan militer Filipina, yang juga kemungkinan akan mencakup pemeliharaan layanan dan suku cadang. []