Pelopor.id | Jakarta – Bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC), secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan utama untuk pertama kalinya sejak Januari.
PBOC menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 2,75%. Demikian juga, suku bunga reverse repo tujuh hari, suku bunga acuan, dipangkas dari 2,1% menjadi 2%.
Keputusan ini ditempuh sebagai salah satu upaya meningkatkan dukungan bagi ekonomi yang terdampak penguncian atau lockdown Covid-19 dan penurunan properti.
Setelah langkah tak terduga ini, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Tiongkok turun empat bps menjadi 2,69%.
“Pemotongan suku bunga menunjukkan bahwa pihak berwenang Tiongkok masih sangat prihatin tentang pertumbuhan dan kelesuan permintaan kredit, sementara tekanan inflasi ringan,” kata ekonom di Credit Agricole Xiaojia Zhi seperti dilansir dari Bloomberg.
Pada saat yang sama, PBOC menarik likuiditas dari sistem perbankan dengan mengeluarkan 400 miliar yuan dana MLF, hanya sebagian dari 600 miliar yuan pinjaman yang jatuh tempo pekan ini, langkah yang sesuai dengan prediksi ekonom.
Langkah tersebut dilakukan sesaat sebelum rilis data ekonomi bulanan pemerintah untuk Juli, yang kemungkinan akan menunjukkan pemulihan beragam di Tiongkok.
Pemotongan memperlebar perbedaan antara sikap pelonggaran PBOC dan bank sentral utama lainnya yang memperketat kebijakan moneter untuk meredam lonjakan inflasi. Hal ini meningkatkan risiko yuan karena tekanan arus keluar modal meningkat.
Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan ekonomi Tiongkok tahun ini hanya tumbuh 3,8%.[]