Pelopor.id | Jakarta – Uni Eropa (UE) mengajukan “teks akhir” pada pembahasan untuk menyelamatkan kesepakatan 2015 yang bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran dan Teheran. UE mengatakan pada Senin (08/08/2022) bahwa pihaknya sedang meninjau proposal.
Sebelumnya pada pekan lalu, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Iran dan Rusia, serta Amerika Serikat (AS) secara tidak langsung, melanjutkan pembicaraan di Wina, beberapa bulan setelah pembicaraan mereka terhenti.
“Negosiasi sudah selesai, ini adalah teks terakhir dan itu tidak akan dinegosiasikan ulang,” kata pejabat itu tanpa menyebutkan namanya, seperti dikutip dari AFP.
Iran mengatakan saat ini pihaknya sedang memeriksa dokumen setebal 25 halaman itu.
“Segera setelah kami menerima ide-ide ini, kami menyampaikan tanggapan dan pertimbangan awal kami,” kata kantor berita negara IRNA, mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri yang tidak disebutkan namanya.
“Tapi tentu saja, item-item ini memerlukan tinjauan komprehensif, dan kami akan menyampaikan pandangan dan pertimbangan tambahan kami,” lanjutnya.
Pada Minggu, Iran menuntut pengawas nuklir PBB “sepenuhnya” menyelesaikan pertanyaan tentang bahan nuklir di situs yang tidak diumumkan.
Sumber-sumber Iran telah menyarankan titik mencuat utama telah menjadi penyelidikan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) pada jejak bahan nuklir yang ditemukan di situs Iran yang tidak diumumkan.
“Itu tidak ada hubungannya dengan” kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tahun 2015, kata pejabat Eropa itu.
“Saya berharap Iran dan IAEA akan mencapai kesepakatan karena itu akan memfasilitasi banyak hal,” ujarnya.[]