Pelopor.id | Jakarta – Arab Saudi menaikkan harga minyak untuk pembeli di Asia ke level tertinggi, tanda eksportir terbesar dunia melihat pasar kawasan itu tetap ketat.
Terlepas dari indikasi bahwa ekonomi yang melambat mulai memukul permintaan global untuk minyak mentah, produsen minyak Saudi Aramco meningkatkan kadar Arab Light untuk pengiriman bulan depan ke kilang Asia menjadi USD 9,80 per barel di atas patokan Timur Tengah.
Namun, pedagang dan penyuling memperkirakan lonjakan lebih besar dari USD 1,50, menurut survei Bloomberg pada akhir Juli. Itu sebelum data muncul pekan ini yang menunjukkan bahwa orang Amerika mengemudi lebih sedikit daripada yang mereka lakukan pada musim panas 2020, ketika perjalanan pandemi membatasi semua kecuali menghentikan pergerakan.
Aramco juga menaikkan semua grade AS, dengan harga untuk wilayah tersebut naik 50 sen per barel. Ini adalah perubahan pertama yang dilakukan Aramco untuk pelanggan Amerika sejak Mei. Untuk Eropa, perusahaan menurunkan varietas light crude dan mengangkat tipe medium dan heavy.
Mengutip Bloomberg, keputusan itu datang sehari setelah OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, menanggapi upaya diplomatik selama berbulan-bulan dari AS untuk mendapatkan lebih banyak minyak dengan salah satu peningkatan produksi terkecil dalam sejarahnya.
Minyak masih jatuh pada hari Rabu, dengan Brent turun hampir 4% menjadi di bawah USD 100 per barel, mengikuti data AS dan karena produksi di Libya pulih.
Minyak mentah melonjak menjadi sekitar USD 130 per barel setelah serangan Rusia ke Ukraina. Sejak itu turun di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan resesi di AS dan Eropa.[]