Pelopor.id | Jakarta – Produsen smartphone Motorola Mobility, yang bergerak di bawah raksasa teknologi Tiongkok Lenovo, telah meluncurkan berbagai model handset untuk meningkatkan daya saingnya di tengah tantangan ekonomi.
Kali ini, Motorola meluncurkan produk baru di pasar Thailand, dengan kisaran harga mulai dari 3.000 baht hingga 30.000 baht atau sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 12,3 juta untuk mencakup level pemula, menengah dan premium.
“Secara keseluruhan, pertumbuhan pasar smartphone di Thailand diperkirakan akan lebih lambat dari tahun lalu karena inflasi yang tinggi menghambat daya beli konsumen,” kata pemimpin grup bisnis seluler di Lenovo Thailand, Supamas Boonpramuk, seperti dikutip dari Bangkok Post.
Meski demikian, perusahaan tetap berupaya mempertahankan fanbase Moto dan memperluas ke pengguna baru, salah satunya dengan mencoba menawarkan produk dengan harga dan fitur yang lebih menarik.
Sebelumnya, Motorola fokus pada handset dengan harga kurang dari 6.000 baht. Mitra distribusi perusahaan termasuk toko TG Fone, Banana, Synnex, JD Central dan True, serta toko resminya di platform e-commerce Lazada dan Shopee.
Sekitar 40% dari pendapatannya berasal dari online. Motorola bertujuan untuk meningkatkan saluran penjualannya melalui jaringan True, seperti toko serba ada 7-Eleven dan hypermarket Lotus.
Secara global, pendapatan smartphone Motorola melonjak 39% mencapai USD 7,9 miliar atau sekitar Rp 117,7 triliun pada tahun fiskal 2022, dengan laba tumbuh 110% menjadi USD 362 juta.[]