Pelopor.id | Jakarta – SK Hynix Inc mencetak pendapatan operasional senilai 4,2 triliun won atau setara USD 3,2 miliar dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni. Sementara, penjualan meningkat 34% dari tahun lalu, menjadi 13,8 triliun won.
Pencapaian itu menghilangkan kekhawatiran terburuk tentang merosotnya permintaan dan kelebihan pasokan.
Namun, produsen chip asal Korea Selatan itu tetap berhati-hati dalam prospeknya untuk semester kedua tahun ini, dengan memprediksi pengiriman PC dan smartphone akan lebih rendah dari yang diproyeksikan, dan permintaan server juga kemungkinan melambat.
“Perusahaan akan meninjau rencana investasi 2023 dengan hati-hati,” ungkap manajemen dalam pernyataan yang dikutip dari Bloomberg.
Prognosis untuk resesi global kini menjadi arus utama, dan Hynix juga mempertimbangkan pengurangan belanja modal tahun depan sekitar 25%, bergabung dengan kompetitornya Micron Technology Inc yang memotong investasi pada ekspansi luar biasa.
Pasar menghadapi potensi melimpahnya NAND, seiring dengan berkurangnya minat terhadap gadget. Harga flash NAND diproyeksikan turun 13% pada kuartal ini, dan menurut TrendForce, hal itu dapat berlanjut sepanjang tahun.
Tingkat penurunan harga di masa depan bergantung pada Samsung Electronics Co dan Hynix, yang sama-sama mengendalikan lebih dari setengah pasokan chip memori. Dua perusahaan Korsel ini berjanji melindungi profitabilitas dan mengelola pasokan chip untuk menjaga kestabilan harga.
Pemimpin SK Group Chey Tae-won berjanji menginvestasikan USD 15 miliar untuk membangun fasilitas pengemasan dan pengujian canggih dan lebih lanjut meningkatkan program penelitian di Amerika Serikat.[]