Pelopor.id | Jakarta – Astronot memasuki modul lab baru stasiun ruang angkasa Tiongkok untuk pertama kalinya pada Senin, dalam langkah besar menuju penyelesaian pos orbit pada akhir tahun. Stasiun ini menjadikan Tiongkok sebagai negara ketiga yang menempatkan manusia di orbit.
Setelah selesai, Tiangong atau “istana surgawi” akan terus-menerus diawaki oleh tim bergilir yang terdiri dari tiga astronot, yang akan melakukan eksperimen ilmiah dan membantu menguji teknologi baru.
Tiangong diprediksi akan tetap berada di orbit rendah 400-450 kilometer (250-280 mil) di atas Bumi, setidaknya selama 10 tahun.
Wentian, bagian kedua dari tiga bagian utama Tiangong, merapat dengan modul inti stasiun Tianhe pada hari Senin, setelah berhasil diluncurkan dari Tiongkok selatan sehari sebelumnya, menurut laporan media pemerintah.
Wentian akan fokus pada ilmu kehidupan dan penelitian bioteknologi, menurut kantor berita resmi Xinhua, termasuk penelitian sel dan eksperimen pertumbuhan pada tanaman, lalat buah, dan ikan zebra.
Modul ini akan memiliki ruang hidup untuk tiga astronot tambahan, menampung hingga enam orang selama transisi awak. Kemudian modul ketiga dan terakhir, yaitu lab lain bernama Mengtian, dijadwalkan meluncur pada Oktober.
Tiongkok tahun depan juga berencana meluncurkan teleskop luar angkasa dengan bidang pandang 350 kali lipat dari Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA. Teleskop akan diposisikan di orbit yang sama dengan Tiangong, memungkinkan stasiun untuk berlabuh dengannya untuk pengisian bahan bakar dan servis bila diperlukan.
Tiongkok telah menggelontorkan miliaran dolar untuk penerbangan dan eksplorasi ruang angkasa saat berusaha membangun program yang mencerminkan statusnya sebagai kekuatan global yang meningkat.
Program ini dengan cepat menghasilkan keberhasilan dalam dua dekade terakhir, termasuk meluncurkan astronot Tiongkok pertama, pendaratan terkontrol pertama yang bersejarah di sisi jauh Bulan, dan mengirimkan penjelajah ke permukaan Mars.[]