AS Pertimbangkan Langkah Lanjutan untuk Menghukum Junta Myanmar

- Editor

Selasa, 26 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Pelopor.id/AP)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Pelopor.id/AP)

Pelopor.id | Jakarta – Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak akan ada “bisnis seperti biasa” dengan militer yang berkuasa di Myanmar.

Pernyataan itu muncul setelah eksekusi empat aktivis demokrasi, sekaligus menambahkan bahwa semua opsi tersedia karena mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menghukum junta.

Dalam konferensi pers reguler, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price meminta negara-negara untuk melarang penjualan peralatan militer ke Myanmar dan menahan diri dari tindakan apa pun yang akan memberikan kredibilitas internasional kepada junta.

Ketika ditanya apakah pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan sanksi terhadap industri gas Myanmar, sektor yang terhindar dari sanksi AS putaran sebelumnya, Price mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan semua opsi dalam diskusi tentang tindakan lebih lanjut.

“Dengan kekejaman mengerikan yang dilakukan junta, tidak ada bisnis seperti biasa dengan rezim ini,” kata Price seperti dikutip dari Reuters.

Empat aktivis dituduh membantu gerakan perlawanan sipil yang telah memerangi militer sejak kudeta tahun lalu dan tindakan keras berdarah terhadap protes nasional. Mereka dijatuhi hukuman mati dalam persidangan rahasia pada Januari dan April.

Eksekusi pertama negara itu dalam beberapa dekade memicu kecaman internasional.

Price mengatakan, tidak ada negara yang memiliki potensi untuk mempengaruhi lintasan Myanmar lebih dari Tiongkok, sementara juga menyerukan pengelompokan negara-negara ASEAN untuk mempertahankan preseden melarang perwakilan junta dari pertemuan regional.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Aktor Brie Larson Tuai Kritik Setelah Umumkan Beli NFT

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:11 WIB

Solois Asal Tangerang, Azel Rilis Single Debut Perfect Charm

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:37 WIB

Swag Event 103: Panggung Musik yang Meriah di Kala di Kalijaga

Berita Terbaru