Pelopor.id | Jakarta – Perusahaan properti Tiongkok, Evergrande, menggulingkan Chief Executive Officer (CEO) Xia Haijun dan Chief Financial Officer (CFO) Pan Darong. Hal itu dilakukan setelah penyelidikan internal mengenai bank menyita lebih dari USD 2 miliar dalam bentuk deposito dari Evergrande Property Services.
Penyelidik menetapkan uang itu disita karena digunakan sebagai jaminan untuk memungkinkan “pihak ketiga” mendapatkan pinjaman. Dana yang diperoleh dari pinjaman itu kemudian dialihkan kembali ke grup, melalui pihak ketiga dan digunakan untuk operasi umum.
“Mengingat hal ini, dewan memutuskan untuk meminta pengunduran diri para eksekutif yang terlibat, CEO Xia Haijun dan CFO Pan Darong,” menurut pernyataan yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Hong Kong, tempat perusahaan tersebut terdaftar.
Sebagai gantinya, Evergrande menunjuk seorang direktur eksekutif, Siu Shawn, sebagai CEO baru.
Pernah menjadi pemimpin terkemuka di sektor real estat Tiongkok, Evergrande dalam beberapa bulan terakhir bergegas melepas aset, dengan ketua Hui Ka Yan melunasi sebagian utangnya menggunakan kekayaan pribadi. Adapun total utang Evergrande mencapai sekitar USD 300 miliar.
Kesengsaraan Evergrande memiliki efek knock-on di seluruh sektor properti Tiongkok, dengan sejumlah perusahaan kecil juga gagal membayar pinjaman.
Setelah sangat lama bergantung pada pinjaman untuk membiayai proyek, perusahaan real estat Tiongkok telah menemukan diri mereka dalam masalah karena dorongan Beijing untuk mengendalikan utang telah memotong arus kas.[]












