Pelopor.id | Jakarta – Amerika Serikat (AS) berjanji akan mengirim sistem roket yang lebih presisi ke Ukraina, sesaat setelah Rusia memberi isyarat bahwa pihaknya bertujuan merebut lebih banyak wilayah Ukraina di luar kawasan industri timur Donbas.
Pengumuman itu muncul ketika Komisi Eropa meminta anggota Uni Eropa (UE) untuk memangkas permintaan gas alam demi mengurangi ketergantungan pada energi Rusia, dan blok tersebut menyetujui embargo impor emas Rusia.
Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan, Washington akan mengirim empat lagi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 atau High Mobility Artillery Rocket System (Himars), yang secara khusus telah meningkatkan kemampuan Kyiv di medan perang dalam beberapa pekan terakhir, dengan memungkinkan pasukan Ukraina mencapai target Rusia dari jarak jauh.
“Ukraina membutuhkan daya tembak dan amunisi untuk menahan serangan ini dan untuk menyerang balik,” kata Austin seperti dikutip dari AFP.
Ia juga mengatakan bahwa pengiriman baru ini akan membawa total Himars AS yang dikirim ke Kyiv menjadi 16 unit.
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa militer Moskow tidak lagi hanya berfokus pada merebut kendali wilayah Lugansk dan Donetsk di Ukraina timur, yang sebagian telah dikuasai oleh pemberontak pro-Moskow selama bertahun-tahun.
“Geografinya sekarang berbeda. Tidak hanya DNR dan LNR, tapi juga wilayah Kherson, wilayah Zaporizhzhia dan sejumlah wilayah lainnya,” jelasnya kepada media pemerintah.
Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari, pasukan Rusia terus maju ke masing-masing wilayah tersebut, menimbulkan kehancuran saat mereka merebut kota-kota utama dan menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.
Dalam beberapa pekan terakhir, mereka juga menyerang sasaran sipil Ukraina di kota-kota yang jauh dari garis depan, menyebabkan sejumlah warga sipil tewas, dalam apa yang disebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai kampanye teror.[]












