Pelopor.id | Presiden China Xi Jinping menyatakan akan mengirim vaksin Covid-19 sebanyak satu miliar dosis ke kawasan Afrika, dalam tiga tahun mendatang. Langkah ini dilakukan seiring dengan kondisi Afrika yang kini sedang menjadi sorotan dunia, akibat kemunculan Covid-19 varian Omicron yang disebut lebih mudah menular disbanding varian-varian sebelumnya.
Dalam pernyataannya di konferensi Kerja Sama China-Afrika itu, Xi Jinping menjelaskan bahwa 600 juta dari 1 miliar dosis vaksin yang dikirim adalah murni donasi. Sedangkan sisanya disalurkan lewat produksi bersama antara perusahaan China dengan negara-negara Afrika.
Selain itu disebutkan juga bahwa China akan membuka 10 proyek kesehatan dan mengirim 1.500 ahli kesehatan ke kawasan Afrika, seperti dikutip dari CNN.
Seperti diketahui, begitu Afrika Selatan (Afsel) mengumumkan temuan varian Omricon, sejumlah negara langsung menutup pintunya bagi pendatang dari Afrika. Menanggapi hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pun sontak mengkritik langkah negara-negara tersebut.
Direktur WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti menyatakan bahwa seharusnya negara-negara lain mengambil keputusan berdasarkan data ilmiah dan regulasi kesehatan internasional. “Larangan perjalanan kemungkinan hanya berdampak sedikit untuk mengurangi penyebaran Covid-19, tapi menyengsarakan kehidupan,” ujar Moeti, seperti dikutip dari Associated Press.
Moeti pun memuji Afsel yang mengikuti regulasi kesehatan internasional dengan langsung menginformasikan kepada WHO, setelah laboratorium negaranya mengidentifikasi varian Omicron. “WHO mendukung negara-negara Afrika yang punya keberanian untuk memberikan informasi kesehatan publik yang menyelamatkan nyawa,” kata Moeti. []
Baca juga: Mengenal Virus Corona Baru “Omicron” Asal Afrika dan Kemungkinan Vaksin Booster












