Pelopor.id | Jakarta – Kementerian Kesehatan Singapura telah mengkonfirmasi kasus lokal pertama cacar monyet di negara itu. Pasien adalah pria berkebangsaan Malaysia, berusia 45 tahun yang berdomisili di Singapura. Dia dinyatakan positif pada Rabu dan tidak terkait dengan kasus impor yang diumumkan bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, disebutkan bahwa tiga kontak dekat pria itu diidentifikasi pada Rabu, dan semuanya akan ditempatkan di bawah karantina selama 21 hari sejak kontak terakhir mereka dengannya.
Disebutkan juga pasien memiliki gejala seperti lesi kulit perut bagian bawah, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, demam dan sakit tenggorokan.
Kementerian itu menjelaskan, kondisi pasien stabil dan saat ini berada di bangsal di National Centre for Infectious Diseases (NCID) di Singapura, seraya menambahkan bahwa risiko penularan ke masyarakat umum tetap rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengatakan, lebih dari 6.000 kasus cacar monyet kini telah dilaporkan dari 58 negara selama wabah saat ini.
Gejala cacar monyet menurut WHO meliputi ruam, sakit kepala, demam, nyeri otot dan tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, serta nyeri punggung.
Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di sejumlah negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Cacar monyet, yang biasanya terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah virus langka yang mirip dengan cacar manusia, namun lebih ringan. Kasus ini pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo sekitar tahun 1970. []