Jakarta | Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebutkan ada 1,02 juta orang, termasuk 120.000 orang asing, yang dievakuasi dari wilayah Ukraina ke Rusia, sejak konflik militer kedua negara itu dimulai pada 24 Februari 2022.
Secara keseluruhan tercatat ada lebih dari 5,4 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak awal invasi, berdasarkan data PBB yang dikutip dari Channelnewsasia.com.
Rusia menyebut invasinya sebagai operasi khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi tetangganya. Sedangkan Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.
Dalam situs kementerian luar negeri Rusia, Lavrov menyebut bahwa 2,8 juta orang di Ukraina telah meminta untuk dievakuasi ke Rusia. Sementara menurut Ukraina, Moskow telah mendeportasi ribuan orang secara paksa ke Rusia.
Lavrov juga mengatakan, jika Amerika Serikat dan NATO benar-benar tertarik menyelesaikan krisis Ukraina, maka mereka harus menghentikan pengiriman pasokan senjata ke Ukraina.
“Dengan secara terbuka menyatakan dukungan untuk rezim Kyiv, negara-negara NATO melakukan segalanya untuk mencegah berakhirnya operasi melalui perjanjian politik,” ujar Lavrov.[]