“Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat.”
Pelopor.id | Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya bakal terus mendorong rasio utang BUMN agar terus mengecil hingga tahun-tahun selanjutnya. Bahkan, ia juga telah memetakan utang-utang BUMN, agar utang tersebut benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.
“Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat,” kata Erick di Gedung DPR, Jakarta, Senin (04/07/2022).
Selain itu, Erick juga melaporkan, secara konsolidasi BUMN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp126 triliun pada 2021. Angka itu, melesat jauh dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp13 triliun.
Selain membukukan laba bersih, Erick juga terus mendorong penurunan rasio utang BUMN dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
“Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), efisiensi, dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 itu 35 persen atau turun empat persen dari 2020 yang sebesar 39 persen,” tandasnya.[]