Jakarta | Dewan Bank Dunia atau World Bank menyetujui pembentukan dana yang dimaksudkan untuk membiayai investasi dalam memperkuat perang melawan pandemi.
Dalam sebuah pernyataan, World Bank menjelaskan bahwa dana tersebut akan mendukung pencegahan, kesiapsiagaan dan respons atau prevention, preparedness and response (PPR), dengan fokus pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Biaya manusia, ekonomi, dan sosial yang menghancurkan dari Covid-19 telah menyoroti kebutuhan mendesak untuk tindakan terkoordinasi untuk membangun sistem kesehatan yang lebih kuat dan memobilisasi sumber daya tambahan,” katanya seperti dikutip dari AFP.
Rencananya, dana tersebut akan dibuka akhir tahun ini dan dikembangkan di bawah kepemimpinan Amerika Serikat (AS), Italia dan Indonesia sebagai bagian dari kepresidenan G20, dan dengan dukungan luas dari G20.
Dana ini akan digunakan di sejumlah bidang, termasuk pengawasan penyakit, dengan komitmen lebih dari USD 1 miliar yang telah diumumkan.
“Bank Dunia adalah penyedia pembiayaan terbesar untuk PPR dengan operasi aktif di lebih dari 100 negara berkembang untuk memperkuat sistem kesehatan mereka,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam pernyataannya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, ada lebih dari 1 juta orang AS dan jutaan orang lain di seluruh dunia telah kehilangan nyawa akibat Covid-19, menggarisbawahi pentingnya meningkatkan investasi dalam kesiapsiagaan pandemi.
“Ketika datang untuk mempersiapkan pandemi berikutnya, biaya kelambanan lebih besar daripada biaya tindakan,” kata Biden.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menilai bahwa dana tersebut adalah pencapaian besar yang akan membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah lebih siap menghadapi pandemi berikutnya.
“Bahkan saat kami terus bekerja untuk mengakhiri Covid-19, keputusan hari ini oleh pemegang saham Bank Dunia akan membantu meningkatkan kapasitas untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi pandemi di masa depan,” katanya.[]