DWAC Diperiksa Terkait Merger dengan Perusahaan Media Sosial Trump

- Editor

Rabu, 29 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Trump Tower. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi Trump Tower. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Kendaraan investasi yang berusaha untuk bergabung dengan perusahaan media sosial Donald Trump mengungkapkan bahwa mereka menerima panggilan pengadilan federal, menunda dan berpotensi menggagalkan transaksi.

Digital World Acquisition mengatakan bahwa pihaknya dan anggota dewannya menerima panggilan pengadilan dari dewan juri tentang masalah-masalah yang mencakup uji tuntas pada usaha Trump dan komunikasi dengan mitra merger potensial selain usaha Trump, menurut pengajuan Securities and Exchange.

Panggilan pengadilan dari Distrik Selatan New York terkait dengan penyelidikan Departemen Kehakiman yang “secara material dapat menunda, secara material menghambat, atau mencegah penyempurnaan Kombinasi Bisnis,” kata pengarsipan seperti dilansir dari AFP.

Pertama kali diluncurkan pada September di Wall Street, DWAC didirikan sebagai perusahaan akuisisi tujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC), kadang-kadang disebut perusahaan “cek kosong” yang didirikan dengan tujuan tunggal untuk bergabung dengan entitas lain yang diumumkan setelah entitas tersebut go public.

Pada akhir Oktober, DWAC mengumumkan rencana bergabung dengan usaha Trump untuk membentuk saingan dengan konsorsium media liberal. Kesepakatan itu, yang akan memberikan modal ventura Trump USD 1,3 miliar dan daftar pasar saham, telah berada di bawah penyelidikan SEC selama berbulan-bulan.

Penyelidikan SEC telah berfokus pada apakah pembicaraan diadakan antara tim Trump dan tokoh DWAC sebelum penawaran umum, menurut laporan New York Times. SPAC tidak seharusnya memiliki target sebelum menjual saham.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Kripto Anjlok, SEC Minta Perusahaan Miliki Sistem Manajemen Risiko

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 18:37 WIB

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 April 2025 - 17:41 WIB

Java Jazz Festival 2025 Masukan Deretan Musisi Kece di Line Up Terbaru

Minggu, 27 April 2025 - 15:47 WIB

Dikubur Sejak Tahun 2000, Single Evolusi Milik Fransiscus Eko Resmi Dirilis

Minggu, 27 April 2025 - 13:26 WIB

Kolaborasi Bareng Didit Saad dan Nuwi Fourtwnty, Alfie Alfandy Lepas Album Aku Manusia

Minggu, 20 April 2025 - 21:43 WIB

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 April 2025 - 21:19 WIB

Proyek Musik Solo, gabsav Lepas Single Perdana where’s ur head

Minggu, 20 April 2025 - 20:47 WIB

Ardhito Pramono Bakal Jadi Bintang Tamu Spesial di Konser Boyce Avenue

Sabtu, 19 April 2025 - 22:40 WIB

Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Meninggal Dunia dalam Usia 48 Tahun

Berita Terbaru

Grup band retro, The Lantis. (Foto: Istimewa)

Musik

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 Apr 2025 - 18:37 WIB