Jakarta | Thailand siap menyambut kembalinya turis dari Tiongkok, setelah maskapai Thailand diizinkan kembali mengoperasikan dua penerbangan antar negara setiap pekan untuk pertama kalinya sejak pandemi.
Wakil juru bicara pemerintah Thailand Traisuree Taisaranakul mengatakan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok atau Civil Aviation Administration of China (CAAC) telah memberikan izin kepada operator untuk terbang.
“Pelonggaran pembatasan perjalanan di Tiongkok adalah pertanda baik dan diharapkan akan membantu sektor pariwisata pulih dan menghasilkan pendapatan dari kembalinya turis Tiongkok,” katanya seperti dikutip dari Bangkok Post.
Menurut CAAC, penerbangan awal akan dibatasi untuk pebisnis dan pelajar, namun diyakini bahwa Beijing akan secara bertahap membuka kembali lebih banyak penerbangan internasional untuk populasi umum.
Menyusul keputusan CAAC, Otoritas Penerbangan Sipil Thailand atau Civil Aviation Authority of Thailand (CAAT) mengumumkan bahwa maskapai akan bergiliran mengoperasikan penerbangan, dengan pengecualian ke Beijing dan Shanghai.
Thai Airways International, Thai Smile Airways, Thai Lion Air dan Thai Air Asia telah mengajukan permintaan untuk terbang ke Guangzhou, sementara Thai VietJet akan terbang ke Kunming dan Nok Air ke Nanning. Alokasi tersebut untuk Agustus dan Oktober mungkin masih akan dipertimbangkan kembali.
Traisuree juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha menyambut baik keputusan CAAT untuk melanjutkan penerbangan ke Tiongkok.
Dia mengatakan Otoritas Pariwisata Thailand atau Tourism Authority of Thailand (TAT) siap mempromosikan pariwisata dengan hampir semua pembatasan ketat bagi orang asing yang akan dibatalkan Jumat ini.
Meskipun angka kasus Covid di Thailand telah menurun, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk waspada, guna membantu meningkatkan kepercayaan di kalangan turis bahwa Thailand aman untuk dikunjungi.[]