Jakarta | Produsen pesawat Boeing Co. yakin bakal kebanjiran permintaan, seiring dengan proyeksi pertumbuhan penumpang udara di masa depan dan maskapai juga melakukan peremajaan armada.
“Saya pikir itu akan menjadi lebih kuat. Permintaan pesawat terbang lebih dari sekadar bubble,” kata Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dave Calhoun seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/06/2022).
Untuk diketahui, Boeing telah meresmikan markas baru di Arlington, Virginia. Boeing sebagai kontraktor pertahanan utama Amerika Serikat (AS), juga berencana mengembangkan pusat penelitian dan teknologi di daerah Arlington.
Calhoun menjelaskan salah satu alasan pihaknya memilih Arlington adalah letaknya yang sangat berdekatan dengan Pentagon, yang merupakan pelanggan terbesar Boeing di dunia.
Sementara itu, markas lama Boeing yang berlokasi di Chicago, yang merupakan gedung pencakar langit dengan 36 lantai dan bernilai USD 200 juta, telah berada di persimpangan untuk kampanye efisiensi biaya bagi Boeing. Sebelumnya, perusahaan itu telah kehilangan sejumlah properti, termasuk markas besar pesawat komersialnya di Seattle.
Pemindahan markas besar Boeing ke Chicago pada 2001 terjadi setelah 85 tahun perusahaan itu berada di Seattle, menyusul mergernya pada 1997 dengan kompetitor yang berbasis di St. Louis, McDonnell Douglas.[]