Jakarta | Para menteri Inggris diminta harus menekan UEFA dan pemerintah Prancis untuk menarik kembali upaya mencoreng penggemar Liverpool atas adegan kacau di final Liga Champions.
Pekan lalu, badan sepak bola Eropa UEFA meminta maaf kepada penonton atas pengalaman menakutkan mereka sebelum pertandingan di Paris dan juga telah menugaskan peninjauan independen.
Mengutip AFP, ribuan penggemar Liverpool yang telah memiliki tiket, harus menunggu berjam-jam untuk memasuki lapangan pada 28 Mei, dengan polisi menggunakan gas air mata dan semprotan merica ke kerumunan.
Sejumlah pendukung mengatakan mereka takut dihancurkan, setelah celah kecil digunakan untuk menyaring antrian menjelang pertandingan, yang dimenangkan Real Madrid 1-0.
Awalnya, pejabat UEFA dan Prancis menyalahkan kedatangan terlambat dan penggemar dengan tiket palsu atau tanpa tiket atas kekacauan di pertandingan.
Anggota parlemen menuntut para menteri memberikan tekanan lebih lanjut pada UEFA dan pemerintah Prancis, dengan menteri olahraga Nigel Huddleston berjanji meningkatkan kekhawatiran dengan rekan Prancisnya minggu ini.
Oposisi Buruh MP Ian Byrne, yang mewakili konstituen Liverpool, mengatakan kepada House of Commons, dia berada di pertandingan di Paris dan juga di Hillsborough pada tahun 1989, di mana kerusuhan menyebabkan kematian 97 penggemar Liverpool.
Dia mengatakan tanpa usaha luar biasa dari pendukung Liverpool, kekacauan itu bisa menyebabkan bencana yang lebih buruk daripada Hillsborough.
“Sabtu lalu di Paris, saya menyaksikan secara langsung manajemen stadion yang kacau dan lingkungan kepolisian yang paling tidak bersahabat di sebuah acara olahraga yang pernah saya saksikan,” katanya.
Byrne meminta pemerintah membuat perwakilan ke UEFA untuk penyelidikan penuh dan benar-benar independen atas peristiwa di luar Stade de France pada 28 Mei.
Huddleston pun menyambut baik penugasan UEFA atas penyelidikan independen dan permintaan maaf mereka kepada para penggemar, menambahkan bahwa menteri olahraga Prancis juga telah menugaskan peninjauan atas penyelenggaraan acara tersebut.
“Penyelidikan ini harus membuktikan fakta sehingga pihak berwenang dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dan memastikan kami tidak melihat adegan seperti ini lagi,” katanya.[]