Jakarta | Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Senin (06/06/2022) memerintahkan penyitaan dua pesawat milik oligarki Rusia Roman Abramovich, dengan mengatakan bahwa mereka telah digunakan untuk melanggar sanksi terhadap Rusia yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina.
Dalam pengajuan pengadilan, Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa dua pesawat, Boeing 787-8 Dreamliner dan jet eksekutif Gulfstream G650ER, telah diterbangkan ke wilayah Rusia awal tahun ini dengan melanggar kontrol ekspor AS yang ditetapkan untuk pesawat buatan AS pada 2 Maret.
Langkah itu menargetkan salah satu miliarder Rusia terkaya, yang telah dipaksa untuk menjual Chelsea Football Club, setelah invasi Moskow pada 24 Februari di Ukraina.
“Ini bertujuan untuk memberi insentif kepada orang-orang yang dekat dengan pemerintah Rusia untuk menjauhkan diri dari Kremlin dan dari negara Rusia karena terus meningkatkan perang,” kata direktur satuan tugas KleptoCapture Departemen Kehakiman AS Andrew Adams, seperti dilansir dari AFP.
Meski demikian, menurut laporan media, kedua pesawat yang dinilai Departemen Kehakiman senilai USD 400 juta, diyakini berada di luar jangkauan pejabat AS, yaitu kemungkinan di Rusia dan Dubai.
“Kami akan mengambil langkah aktif untuk mengejar penyitaan, dan kami akan mengawasi apakah mereka memindahkan yurisdiksi,” kata Adams.
Perintah penyitaan menguraikan bagaimana Abramovich mengendalikan kedua pesawat itu melalui serangkaian perusahaan cangkang, yang berpusat pada Europe Settlement Trust yang terdaftar di Siprus.
Abramovich pada bulan Februari menjadikan anak-anaknya, semua warga negara Rusia, sebagai penerima perwalian, sesuai dengan perintah itu.
Sejalan dengan perintah penyitaan pesawat, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan surat yang menuduh Abramovich dengan sengaja melanggar pembatasan AS yang berupaya memblokir teknologi dan barang tertentu agar tidak diekspor ke Rusia.
Tuduhan itu dapat membawa hukuman finansial hingga dua kali lipat nilai transaksi ekspor, kata surat perdagangan itu, menunjukkan bahwa mereka dapat meminta denda lebih dari nilai pesawat.[]