Jakarta | Kementerian Kesehatan Argentina mengonfirmasi dua kasus pertama monkeypox (cacar monyet) di Amerika Latin pada Jumat (27/05/2022). Disebutkan bahwa pasien dalam keadaan sehat dan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien berada di bawah kendali klinis dan epidemiologis, tanpa gejala sampai saat ini.
Kementerian juga mengonfirmasi kasus lain, yaitu seorang warga negara Spanyol yang tiba di Argentina pada Rabu.
“Pasien dalam kondisi umum yang baik, diisolasi dan menerima perawatan simtomatik,” kata Kementerian Kesehatan Argentina seperti dikutip dari Reuters.
Kasus cacar monyet juga semakin dekat dengan Indonesia, lantaran sudah mulai ditemukan di Australia. Pada 20 Mei 2022 lalu, Australia melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada seorang pelancong yang baru saja kembali dari Inggris.
Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di sejumlah negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Cacar monyet, yang biasanya terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah virus langka yang mirip dengan cacar manusia, namun lebih ringan. Kasus ini pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo sekitar tahun 1970.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau the World Health Organization (WHO), cacar monyet dapat menular:
- Kontak dekat dengan lesi
- Cairan tubuh
- Tetesan pernapasan
- Bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.
Sedangkan gejalanya menurut WHO, meliputi:
- Ruam
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri otot dan tubuh
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung []