Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, telah menunjuk Karine Jean-Pierre sebagai juru bicara barunya. Jean-Pierre menjadi pertama kali seorang kulit hitam, atau gay secara terbuka, memegang peran tersebut.
Jean-Pierre (44 tahun), telah menjabat sebagai wakil sekretaris pers utama pemerintah sejak Biden terpilih. Kini dia akan menggantikan posisi Jen Psaki (43) sebagai sekretaris pers utama pada akhir minggu depan.
Sekretaris pers sendiri, bertugas melakukan briefing berita harian dengan wartawan Gedung Putih, yang berarti peran tersebut dapat menjadi profil tinggi.
Sedangkan Psaki, mengambil pekerjaan di outlet berita kabel MSNBC yang berhaluan kiri. Ia menyebut penggantinya sebagai “wanita luar biasa” dengan “inti moral” di Twitter
“Saya tidak sabar untuk melihatnya bersinar saat dia membawa gaya, kecemerlangan, dan keanggunannya sendiri ke podium,” tuturnya dilansir dari BBC Jumat, (06/05/2022).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, wajah sebuah pemerintahan adalah wajah seorang wanita kulit hitam, dan wajah seorang gay secara terbuka.
Pengumuman Jean-Pierre sebagai sekretaris pers utama merupakan terobosan yang menggarisbawahi pemerintahan Biden telah menempatkan penekanan pada menempatkan perempuan kulit hitam yang sering dianggap sebagai bagian penting, tetapi secara politik tidak terlihat dari koalisi Partai Demokrat dalam posisi kekuasaan.
Karine Jean-Pierre bergabung dengan Wakil Presiden Kamala Harris, calon Hakim Agung Ketanji Brown Jackson, ketua Dewan Kebijakan Domestik Susan Rice, Duta Besar PBB Linda Thomas-Greenfield, dan beberapa pejabat dan hakim lainnya dengan peran penting.
Sekretaris pers, tidak menetapkan kebijakan, namun mereka membantu membentuk persepsi publik tentang suatu administrasi.
Jean-Pierre, sebelumnya adalah seorang analis di MSNBC, dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam politik Demokrat untuk peran tersebut.
Lahir di pulau Martinique di Karibia Prancis dan dibesarkan di Queens, New York, Jean-Pierre adalah direktur politik utama dalam pemerintahan Obama.
Selama pemilihan presiden 2016, dia adalah juru bicara nasional untuk MoveOn, sebuah kelompok advokasi liberal utama. Sebelum bergabung dengan tim pers Gedung Putih, dia menjabat sebagai kepala staf Kamala Harris.
Penunjukan Jean-Pierre dilakukan menjelang pemilihan paruh waktu penting pada November mendatang yang akan menentukan bagaimana sisa masa kepresidenan Biden. []