Pelopor.id | Giring Ganesha Djumaryo resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) definitif periode 2019-2024. Sedangkan ketua sebelumnya, Grace Natalie kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina. Keputusan itu diambil dalam agenda Kopdarnas PSI yang digelar Selasa (17/11/2021).
Untuk lebih mengenal sosok Giring Ganesha, berikut profilnya yang Pelopor.id rangkum dari berbagai sumber.
Pria bernama lengkap Giring Ganesha Djumaryo ini lahir di Jakarta, pada 14 Juli 1983, dari pasangan Djumaryo Imam Muhni dan Irmawati. Ayah Giring adalah seorang wartawan foto yang pernah bekerja di Kantor Berita Antara, Harian Berita Yudha dan majalah Asri.
Baca juga: Profil Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sebelum terjun ke dunia politik, Giring dikenal masyarakat sebagai vokalis band Nidji yang dibentuk tahun 2002. Nidji terbilang cukup sukses, bahkan mereka juga mengeluarkan sejumlah single dan album yang dijadikan soundtrack di berbagai film Indonesia, seperti Laskar Pelangi dan 5 centimeter. Selain bernyanyi, Giring juga sempat menjadi aktor dalam film Sang Pencerah dan Hijab Traveler.
Kemudian Giring mulai memasuki dunia politik, sambil beberapa kali masih terlihat aktif bernyanyi, bahkan mengeluarkan single berjudul ‘Sendiri’ pada April 2020. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk fokus di politik dengan bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Giring pun sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Pemilu 2019 Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat I, namun belum berhasil mengantarkannya ke Senayan. Sosok Giring juga sempat menghebohkan publik ketika mengaku siap maju sebagai Calon Presiden Indonesia pada Pilpres 2024.
Baca juga: Profil Politikus Senior Max Sopacua, Meninggal Akibat Penyakit Paru
Giring memang terbilang cukup berani bersuara di dunia politik. Pada Februari 2021, namanya sempat menjadi trending topic di Twitter setelah mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai penanganan banjir. Menurut Giring, Anies tidak punya rencana matang untuk menanggulangi banjir.
Selain itu, Giring juga pernah menyebut Anies sebagai pembohong karena sering menunjukkan sikap pura-pura peduli terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi. Salah satu yang disorot Giring adalah rencana balap mobil Formula E, dan Anies menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara itu di tengah kondisi yang masih prihatin karena pandemi.
Ironisnya, menurut Giring, Anies mengatakan tidak punya dana untuk mengatasi pandemi dan meminta pemerintah pusat ambil alih penanganan pandemi di Jakarta. Giring juga mengatakan, dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat dan Anies bukanlah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Ia berharap agar Indonesia jangan sampai jatuh ke tangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024. []