Pelopor.id | Melesatnya ekonomi China tentunya didukung oleh kesuksesan para raksasa teknologi China, seperti Ant Group, Alibaba, Tencent dan lain-lain. Namun belakangan, Pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping seolah-olah mencekal perusahaan-perusahaan itu.
Seperti halnya Jack Ma. Selain tidak pernah muncul lagi, perusahaannya Ant Group dan Alibaba, juga seperti dibatasi ruang geraknya. Belum lama ini, aplikasi raksasa taksi online Didi Chuxing juga dihapus dari toko online. Tidak hanya itu, saham Tencent terpangkas cukup signifikan, setelah media pemerintah China, Xinhua, menyebut game online sebagai narkoba elektronik.
Sejumlah alasannya adalah penyalahgunaan data, terlalu memonopoli dan makin besarnya kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Namun ada juga yang berpendapat, razia itu karena para pentolan teknologi terlalu populer, hingga mengalahkan Presiden Xi Jinping.
Baca juga: Raih Medali Emas Pertama Olimpiade Tokyo, Penembak Asal China Kalungkan Sendiri Mendalinya
Baca juga: China Dilanda Banjir Bandang, Provinsi Henan Paling Terdampak
Profil Xi Jinping
Xi Jinping lahir di Beijing, China, pada 15 Juni 1953. Ayahnya adalah salah satu pendiri gerakan gerilya komunis di Shaanxi dan mantan Wakil Perdana Menteri. Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Watak China di Era Baru, dimasukkan dalam konstitusi Partai Komunis pada kongres partai di Beijing, 24 Oktober 2017, oleh peserta dengan suara bulat sehingga membuatnya menjadi pemimpin China terkuat setelah Mao Zedong.
Xi Jinping pertama kali memutuskan terjun ke politik saat ia masih 18 tahun, dengan bergabung menjadi anggota Liga Pemuda Komunis. Ia mendapat banyak penolakan karena ayahnya pernah dipenjara, namun Xi akhirnya resmi menjadi anggota penuh Partai Komunis saat berumur 21 tahun. Karier politik Xi Jinping pun makin melejit berkat bantuan koneksi ayahnya.
Ketika didaulat sebagai ketua Partai Komunis sekaligus pemimpin China, Xi Jinping fokus pada konsolidasi kekuasaan. Maka tak heran jika ada orang yang dianggap mengancam atau merusak persatuan partai akan disingkirkan. Xi Jinping juga mendeklarasikan pemerintahannya untuk perang melawan korupsi. []