Pelopor.id | Jakarta – CEO Apple, Tim Cook memberikan isyarat bahwa defisit chip global (chipmagedon) akan mengganggu penjualan iPhone serta produk lain seperti iPad. Hal ini, disebut akan membuat harga ponsel naik dan meenyebabkan kekurangan stok pada smartphone model tertentu.
“Kekurangannya bukan pada prosesor bertenaga tinggi yang diproduksi Apple untuk perangkatnya, tetapi chip untuk fungsi sehari-hari seperti menyalakan layar ponsel dan mendekode audio,” tutur Cook dikutip dari CNBC, Kamis, 29 Juli 2021.
“Hasil yang mungkin terjadi di sini adalah harga ponsel yang lebih tinggi dan kekurangan yang lebih dalam untuk model tertentu.”
Terkait hal yang sama, HMD yang meluncurkan beberapa smartphone Nokia juga memperingatkan bahwa kekurangan semikonduktor dapat menjadi tantangan bagi pembuat perangkat canggih yang memiliki skala lebih kecil.
“Kami melihat pasti ada keketatan keseluruhan dalam rantai pasokan. Kami mungkin melihat ketidakseimbangan tertentu di pasar,” ungkap CEO HMD, Florian Seiche.
Sementara para Analis memperkirakan bahwa kurangnya chip di industri ponsel pintar dipengaruhi oleh perbaikan permintaan chip di industri otomotif. Hal ini menyebabkan perebutan secara besar-besaran di kedua industri tersebut.
- Baca juga : Oppo Reno 6 Mulai Dijual Perdana di Indonesia
- Baca juga : Redmi Note 10 5G Meluncur di Indonesia dengan Harga Miring
“Sekarang sektor otomotif dan lainnya mengejar dan mulai merebut kembali kapasitas yang telah mereka tinggalkan, ada persaingan ketat untuk pasokan semikonduktor. Ini telah menciptakan tekanan pasokan untuk chip smartphone,” ucap analis semikonduktor di Accenture Syed Alam.
Di samping itu, beberapa produsen ponsel juga saat ini sedang dihadapkan dengan memulihnya permintaan smartphone global. Bahkan, berdasarkan data IT Gartner, permintaan ponsel pintar telah tumbuh sebesar 26% pada kuartal I 2021.
- Baca juga : Vivo Y53S Resmi Meluncur, RAM 11 GB Harga 3 Jutaan
- Baca juga : Konami Suntik Mati Game Sepakbola PES
Menurut Analis, situasi ini membuat konsumer akan merasakan peningkatan harga yang cukup signifikan. Selain itu, akan ada resiko kurangnya spesifikasi perangkat yang dibeli.
“Hasil yang mungkin terjadi di sini adalah harga ponsel yang lebih tinggi dan kekurangan yang lebih dalam untuk model tertentu,” tegas peneliti dari Forrester, O’Donnell.
“Dalam kasus Apple, Anda mungkin bisa mendapatkan iPhone 12 kelas atas, tetapi tidak iPhone XS kelas bawah. Untuk pembuat smartphone lain seperti Samsung, LG, dan merek China seperti Xiaomi dan Huawei semua akan merasakan kesulitan,” sambungnya. []