Pelopor.id | Jakarta – Israel, resmi membuka kantor kedutaan besar mereka di Uni Emirat Arab sebagai penegasan bahwa hubungannya dengan salah satu anggota Negara Teluk tersebut telah normal.
Dikutip dari Reuters, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid dalam acara peresmian pada Selasa, (29/6/2021) waktu setempat mengatakan bahwa sejatinya Israel ingin hidup damai dengan para tetangganya di Timur Tengah.
“Israel ingin hidup damai dengan para tetangga. Kami tidak akan ke mana-mana. Timur Tengah adalah rumah kami. Kami akan tetap di sini. Kami mendesak semua negara di kawasan untuk mengakui itu,” tutur Lapid.
Normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab juga dilakukan dengan tiga negara Arab lainnya, yaitu Bahrain, Sudan, dan Maroko. Pembinaan kembali hubungan mesra dengan Israel diperoleh berkat kesepakatan bernama “Abraham Accords” yang diprakarsai oleh pemerintahan Amerika Serikat saat di bawah kekuasaan Presiden Donald Trump 2020 lalu.
Negara-negara Arab yang menandatangani Abraham Accords menyatakan, bahwa mereka menormalisasi hubungan dengan Israel agar punya daya tawar lebih besar dalam membela Palestina. Meski banyak pihak meragukan asumsi tersebut lantaran Israel masih menyerang Jalur Gaza bulan lalu.
“Israel ingin hidup damai dengan para tetangga. Kami tidak akan ke mana-mana. Timur Tengah adalah rumah kami.”
Sementara kini tampuk pimpinan di AS telah jatuh ke tangan Joe Biden, AS masih melihat sejumlah negara berpotensi menormalisasi hubungan mereka dengan negara sekutunya, Israel. Biden pun, dikabarkan mulai menyusun manuver untuk mendekati negara-negara Arab agar turut menormalisasi hubungan mereka dengan Israel.
Bahkan sejumlah sumber menyatakan bahwa Biden sudah mempertimbangkan mantan Duta Besar AS untuk Israel, Dan Shapiro, menjadi perwakilan pemerintah dalam proses penjajakan normalisasi hubungan ini. Lebih lanjut, pemerintahan Biden juga akan mendorong pengembangan kerja sama bisnis, edukasi, dan bidang lainnya antara Israel dan empat negara Arab yang sudah mesra hubungannya.[]