Pelopor.id | Belakangan ini ramai perbincangan tentang matahari dan kiamat, setelah muncul video yang menyebut matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang disebut terkait dengan hadis soal tanda kiamat.
Video amatir itu direkam oleh seorang guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Binamu Jeneponto pada Kamis (17/6/2021) pagi. Dalam rekaman video itu, perekam juga menunjukkan lokasi masjid, yang ia anggap sebagai petunjuk arah sebelah timur. Lalu ia menghubungkan kejadian itu dengan sebuah hadis yang menyebut salah satu tanda kiamat adalah matahari terbit dari barat.
“Jadi ini kalau kita sebagai orang beriman, selaku orang muslim dimana kita biasa dengar ada peringatan dari Rasullulah Muhammad SAW, salah satu tanda kiamat adalah jika matahari terbit di barat dan tenggelam di sebelah timur. Sepertinya dengan situasi pagi ini merupakan suatu isyarat matahari akan terbit di sebelah barat karena sekarang sudah berada di utara,” katanya dalam video itu.
- Baca juga: Polri Buru 2 Warga China Pengelola Pinjol RP Cepat
- Baca juga: Agnez Mo Buka Klinik Vaksin Covid-19 Gratis di Kawasan Ancol
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, menyatakan prihatin. “Saya kok agak prihatin dengan viralnya kasus gerak semu matahari, padahal itu di pelajaran geografi saat SMP sudah diajarkan?” tulisnya dalam unggahan Instagram @daryonobmkg.
Dalam unggahan berbeda, ia menjelaskan bahwa setiap tahun memang ada fenomena pergeseran arah terbit matahari. Pergerakan matahari yang seolah-olah terbit dari utara biasanya terjadi pada bulan Juni, namun puncaknya pada tanggal 21 Juni.
Fenomena ini bukan karena matahari yang berpindah lokasi, tetapi karena revolusi bumi terhadap matahari dan rotasi bumi. Rotasi bumi adalah bumi berputar pada porosnya ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam. []